Hasil panen para petani Pati akan digunakan untuk memasok kebutuhan unit usaha BMT Fastabiq. Selai itu sebagian lainnya akan digunakan untuk gerakan bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan.
”Karena ini perdana, saat ini baru 1,5 hektare. Kita akan tingkatkan. Alhamdulillah saat ini hasil panennya bagus. Dengan hasil panen 15 ton,” ungkap dia.
Pj Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko pun mengapresiasi program ini. Pasalnya, biasanya pembiayaan koperasi simpan pinjam ke petani susah. Namun, BMT Fastabiq berani membiayai bahkan membeli hasil panen petani Pati dengan harga yang tergolong baik.
”Fastabiq berani. Petani juga tenang. Karena saat tanam dicukupi dan saat panen dibeli. Bahkan harganya diatas HPP jauh di atas Rp 6.800. Ini bisa menjadi contoh lembaga keuangan yang bisa memperhatikan nasib petani dan nelayan,” ujar Pj Bupati Pati.
Murianews, Pati – BMT Fastabiq Khoiro Ummah Pati mempunyai program untuk menyejahterakan petani Pati. Mereka mempunyai program Juragan Mulyo dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan para petani Pati.
Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syari'ah (KSPPS) ini mempunyai program pembiayaan di bidang pertanian. Secara khusus program ini diarahkan untuk para petani yang belum memiliki lahan sendiri.
Sejumlah petani Pati sudah mendapatkan pinjaman lahan serta mendapatkan biaya untuk kebutuhan pertanian melalui program Juragan Mulyo ini. Bahkan mereka sudah mulai panen perdana di area persawahan Desa Karangwage, Kecamatan Trangkil, Jumat (15/11/2024).
Panen perdana tersebut disaksikan langsung oleh Pejabat (Pj) Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko. Pihak Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pati (Dispertan Pati) juga menghadiri acara panen perdana tersebut.
”Jadi program ini ada di bidang pertanian, perdagangan dan sebagainya. Konsepnya adalah agar masyarakat yang mempunyai keterampilan tapi tak mempunyai modal bisa mengembangkan usahanya,” kata Direktur Utama BMT Fastabiq Pati, Agus Jamaluddin.
Hasil panen program Juragan Mulyo ini, juga dibeli oleh BMT Fastabiq dengan harga yang cukup tinggi bagi petani. Sehingga petani bisa mendapatkan untung tanpa memikirkan modal pertanian.
”Kami harapkan petani Pati nanti bisa naik kelas. Bisa mandiri bisa menyewa sendiri, sehingga bisa menyejahterakan petani sendiri,” ungkap dia.
Hasil Panen.......
Hasil panen para petani Pati akan digunakan untuk memasok kebutuhan unit usaha BMT Fastabiq. Selai itu sebagian lainnya akan digunakan untuk gerakan bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan.
”Karena ini perdana, saat ini baru 1,5 hektare. Kita akan tingkatkan. Alhamdulillah saat ini hasil panennya bagus. Dengan hasil panen 15 ton,” ungkap dia.
Pj Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko pun mengapresiasi program ini. Pasalnya, biasanya pembiayaan koperasi simpan pinjam ke petani susah. Namun, BMT Fastabiq berani membiayai bahkan membeli hasil panen petani Pati dengan harga yang tergolong baik.
”Fastabiq berani. Petani juga tenang. Karena saat tanam dicukupi dan saat panen dibeli. Bahkan harganya diatas HPP jauh di atas Rp 6.800. Ini bisa menjadi contoh lembaga keuangan yang bisa memperhatikan nasib petani dan nelayan,” ujar Pj Bupati Pati.
Editor: Budi Santoso