Khusnul mengaku bakal berupa meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pilkada 2029 mendatang. Ia yakin partisipasi pemilih bakal lebih naik bila mendapatkan dukungan dari sejumlah pihak.
”Calon Bupati Pati terpilih menjadi kitra kami. Kami gunakan teknologi. Teknologi mungkin akan berkembang. nanti mungkin bisa tak perlu TPS,” tutur dia.
Meskipun demikian, Khusnul menyadari, pihaknya mendapatkan sejumlah tantangan dan kendala. Wilayah Kabupaten Pati yang luas dan beberapa kelompok belum melek teknologi bahkan belum mempunyai KTP mejadi kendala tersebut.
”Luas wilayah Pati. Klutur budaya menjadi kendala. Masih banyak kelompok yang belum memiliki data kependudukan padahal usia dia lebih dari 20 tahun,” pungkas dia.
Murianews, Pati – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pati mengatakan, partisipasi Pemilih Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mencapai 78,5 persen. Partisipasi ini lebih rendah daripada Pemilu 2024 yang mencapai 85 persen.
Komisioner KPU Kabupaten Pati Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu Khusnul Imanuddin mengatakan sebanyak 814.148 warga Bumi Mina Tani meluangkan waktunya untuk menggunakan hak suaranya pada Rabu (27/11/2024) lalu.
Jumlah tersebut senilai 78,5 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kabupaten Pati. DPT dalam Pilkada Pati 2024 sendiri berjumlah 1.036.887 pemilih.
”Partisipasi Pilkada 78 persen. Ini lebih dari 3/4 atau 75 persen. Ini agak tinggi. Kami pelajari yang tidak menggunakan hak pilihnya karena mereka bekerja di luar kota,” ujar Khusnul kepada Murianews.com.
Khusnul mengatakan angka partisipasi tersebut lebih tinggi dibandingkan target KPU Kabupaten Pati. Sebelumnya, pihaknya menargetkan partisipasi Pilkada Pati sebesar 75 persen.
”Kalau target kami 75 persen. Lebih dari yang ditetapkan. Tapi kami targetkan pada Pilkada 2029 nanti harus lebih dari 78 persen,” kata dia.
Meskipun demikian, partisipasi ini lebih rendah dibandingkan pemilihan presiden (Pilpres) maupun Pemilihan Legislatif pada 14 Februari 2024 lalu yang mencapai 85 persen.
Tingkatkan partisipasi...
Khusnul mengaku bakal berupa meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pilkada 2029 mendatang. Ia yakin partisipasi pemilih bakal lebih naik bila mendapatkan dukungan dari sejumlah pihak.
”Calon Bupati Pati terpilih menjadi kitra kami. Kami gunakan teknologi. Teknologi mungkin akan berkembang. nanti mungkin bisa tak perlu TPS,” tutur dia.
Meskipun demikian, Khusnul menyadari, pihaknya mendapatkan sejumlah tantangan dan kendala. Wilayah Kabupaten Pati yang luas dan beberapa kelompok belum melek teknologi bahkan belum mempunyai KTP mejadi kendala tersebut.
”Luas wilayah Pati. Klutur budaya menjadi kendala. Masih banyak kelompok yang belum memiliki data kependudukan padahal usia dia lebih dari 20 tahun,” pungkas dia.
Editor: Cholis Anwar