Salah satu warga Desa Alasdowo, Zaenal Arifin memaparkan, setidaknya ada tiga titik di jalan tersebut yang mengalami kerusakan paling parah. Yakni di Desa Alasdowo, utara Polsek Dukuhseti dan di sekitar SPBU Desa Bakaran.
”Kalau sepanjang Jalan Tayu-Puncel (Dukuheseti) titik yang terparah ada di Desa Alasdowo mulai dari Gedung Haji kemudian sebelah Utara Dukuhseti dan di depan Pom bensin Bakaran. Itu yang paling parah,” tutur dia, Rabu (8/1/2025)
Kondisi jalan sebelumnya tak separah sekarang ini. Namun usai adanya pengurukan dengan tanah, kondisi jalan makin parah. Saat ini, jalan Dukuhseti-Tayu dipenuhi dengan kubangan.
Kecelakaan pun sering terjadi di jalan tersebut. Pengendara kehilangan keseimbangan, sehingga jatuh di Jalan Dukuhseti-Tayu.
”Sekarang berlumpur. Karena material tidak sesuai standar. Pernah kecelakaan. Di depan gedung haji ada yang jatuh. Untuk yang korban meninggal ndak ada. Kalau jatuh banyak,” tandas dia.
Hal ini membuat warga geregetan. Mereka pun memprotes Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati dengan menanam sejumlah tanaman, seperti pohon pisang di jalan Dukuhseti-Tayu.
Murianews, Pati – Jalan Dukuhseti-Tayu, Kabupaten Pati ditanami pohon pisang pada Selasa (7/1/2025) malam. Warga mengaku sebelumnya banyak kecelakaan di jalan alternatif penghubung Kabupaten Pati dan Jepara ini.
Salah satu warga Desa Alasdowo, Zaenal Arifin memaparkan, setidaknya ada tiga titik di jalan tersebut yang mengalami kerusakan paling parah. Yakni di Desa Alasdowo, utara Polsek Dukuhseti dan di sekitar SPBU Desa Bakaran.
”Kalau sepanjang Jalan Tayu-Puncel (Dukuheseti) titik yang terparah ada di Desa Alasdowo mulai dari Gedung Haji kemudian sebelah Utara Dukuhseti dan di depan Pom bensin Bakaran. Itu yang paling parah,” tutur dia, Rabu (8/1/2025)
Kondisi jalan sebelumnya tak separah sekarang ini. Namun usai adanya pengurukan dengan tanah, kondisi jalan makin parah. Saat ini, jalan Dukuhseti-Tayu dipenuhi dengan kubangan.
Kecelakaan pun sering terjadi di jalan tersebut. Pengendara kehilangan keseimbangan, sehingga jatuh di Jalan Dukuhseti-Tayu.
”Sekarang berlumpur. Karena material tidak sesuai standar. Pernah kecelakaan. Di depan gedung haji ada yang jatuh. Untuk yang korban meninggal ndak ada. Kalau jatuh banyak,” tandas dia.
Hal ini membuat warga geregetan. Mereka pun memprotes Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati dengan menanam sejumlah tanaman, seperti pohon pisang di jalan Dukuhseti-Tayu.
Tanam pohon pisang...
Warga mengakui aksi ini tidak dibenarkan oleh peraturan. Namun, warga sudah tak punya cara lain untuk menyampaikan keluh kesah dengan kondisi jalan Dukuhseti-Tayu. Mereka pun tak mau bungkam.
”Kalau berbicara peraturan ini memang tidak dibenarkan. Tapi ini sebagai bentuk protes karena kami sudah bingung untuk menyampaikan protes seperti apa,” tutur dia.
Warga pun berharap Jalan Dukuhseti-Tayu segera diperbaiki. Mereka tidak mau merasakan kerusakan jalan Dukuhseti-Tayu lebih lama lagi. Mereka khawatir bakal terjadi korban jiwa bila Jalan Dukuhseti-Tayu tak segera diperbaiki.
Editor: Cholis Anwar