Sejumlah warga berbondong-bondong di depan Gedung Haji Dukuhseti. Mereka lalu meletakkan ban mobil bekas, batu besar hingga pohon pisang di tengah jalan.
Kondisi ini membuat sejumlah kendaraan, terutama dump truk pengangkut hasil tembang tak bisa lewat. Kendaraan pun mengular ratusan meter. Aksi ini hanya bertahan sekitar 30 menit.
Polsek Dukuhseti buru-buru datang. Usai berdialog dengan warga, pihak Polsek kemudian membuka akses jalan kembali agar bisa dilalui damp truk tambang dan kendaraan lainnya.
Kondisi jalan alternatif penghubung Kabupaten Pati dan Kabupaten Jepara ini memang rusak parah. Jalan penuh kubangan dan dipenuhi lumpur. Terutama di depan Gedung Haji Dukuhseti, Desa Alasdowo.
”Kerusakan Jalan Tayu-Puncel ini memang parah hampir satu tahun. Ini pernah terjadi kecelakaan. Sepeda motor jatuh. Kemudian truk terguling. Saya mohon agar Pemerintah melakukan perbaikan agar Jalan ini kembali bisa dilewati,” ujar salah satu warga Desa Alasdowo, Suyoto.
Berdasarkan pengamatannya, jalan tersebut sering rusak lantaran banyaknya dump truk pengangkut hasil tambang yang sering melintas. Setiap harinya ratusan bahkan ribuan kendaraan melintasi Jalan Dukuhseti-Tayu.
”Kerusakan ini kalau kita amati karena truk tambang batu yang sering melintasi dan melebihi tonase. Ada muatan 12 sampai 15 ton. Setiap harinya bahkan ribuan kendaraan yang lewat,” tutur dia.
Murianews, Pati – Kondisi Jalan Dukuhseti-Tayu, Kabupaten Pati semakin rusak saat musim hujan. Warga pun gregetan. Mereka memblokir sejumlah truk tambang yang melintasi jalan tersebut, Kamis (9/1/2025).
Sejumlah warga berbondong-bondong di depan Gedung Haji Dukuhseti. Mereka lalu meletakkan ban mobil bekas, batu besar hingga pohon pisang di tengah jalan.
Kondisi ini membuat sejumlah kendaraan, terutama dump truk pengangkut hasil tembang tak bisa lewat. Kendaraan pun mengular ratusan meter. Aksi ini hanya bertahan sekitar 30 menit.
Polsek Dukuhseti buru-buru datang. Usai berdialog dengan warga, pihak Polsek kemudian membuka akses jalan kembali agar bisa dilalui damp truk tambang dan kendaraan lainnya.
Kondisi jalan alternatif penghubung Kabupaten Pati dan Kabupaten Jepara ini memang rusak parah. Jalan penuh kubangan dan dipenuhi lumpur. Terutama di depan Gedung Haji Dukuhseti, Desa Alasdowo.
”Kerusakan Jalan Tayu-Puncel ini memang parah hampir satu tahun. Ini pernah terjadi kecelakaan. Sepeda motor jatuh. Kemudian truk terguling. Saya mohon agar Pemerintah melakukan perbaikan agar Jalan ini kembali bisa dilewati,” ujar salah satu warga Desa Alasdowo, Suyoto.
Berdasarkan pengamatannya, jalan tersebut sering rusak lantaran banyaknya dump truk pengangkut hasil tambang yang sering melintas. Setiap harinya ratusan bahkan ribuan kendaraan melintasi Jalan Dukuhseti-Tayu.
”Kerusakan ini kalau kita amati karena truk tambang batu yang sering melintasi dan melebihi tonase. Ada muatan 12 sampai 15 ton. Setiap harinya bahkan ribuan kendaraan yang lewat,” tutur dia.
Jalan berlumpur...
Hal ini membuat warga secara spontan memblokade jalan tersebut agar tidak bisa dilewati dump truk pengangkut hasil tambang meskipun beberapa menit.
Warga khawatir kondisi jalan semakin rusak bila dump truk masih diizinkan lewat. Mereka pun berharap pemilik tambang ikut bertanggungjawab atas kerusakan Jalan Dukuhseti-Tayu.
”Dump truk kalau bisa tonase dikurangi dan bos-bos tambang peduli dengan kondisi jalan ini,” kata dia.
Mereka juga menaruh harapan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati untuk segera memperbaiki jalan tersebut. Warga khawatir bakal terjadi korban jiwa bila Jalan Dukuhseti-Tayu tak segera diperbaiki.
”Harapan warga kita mohon Pemerintah bisa mengatasi jalan ini kasihan anak sekolah sering terlambat karena kondisi jalan seperti ini. Kemudian pedagang pasar terhambat dengan kondisi jalan seperti ini,” pungkas dia.
Editor: Cholis Anwar