Meskipun demikian, masyarakat diminta tetap waspada. Pasalnya bencana banjir hingga tanah longsor rawan terjadi saat musim hujan seperti saat ini.
Tingginya kerawanan bencana di Kabupaten Pati membuat Penjabat (Pj) Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko menetapkan siaga bencana sejak awal bulan Desember 2024 lalu.
Masyarakat diminta siaga bencana hingga berakhir musim hujan atau bulan Maret 2025 mendatang. Selain banjir dan tanah longsor, masyarakat juga diminta waspada terhadap bencana angin puting beliung.
Murianews, Pati – Lahan pertanian di Desa Ngetuk, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati diterjang banjir bandang. Video yang merekam detik-detik banjir itu pun viral di jaga maya.
Berdasarkan video yang beredar di media sosial dan aplikasi pesan singkat menunjukkan, air mengalir deras di lahan pertanian yang terletak di dekat sungai.
Seorang yang merekam kejadian itu pun was-was. Ia khawatir banjir bandang itu membuat tanaman yang telah ditanam habis disapu banjir bandang.
”Jadi habis ini tanamanku. Jadi habis ini tanamanku,” ujar seorang lelaki yang merekam detik-detik banjir bandang menerjang lahan pertanian.
Berdasarkan informasi yang diterima Murianews.com peristiwa itu terjadi di Desa Ngetuk pada Minggu (12/1/2025). Saat itu hujan deras mengguyur desa yang terletak di Kecamatan Gunungwungkal.
”Itu tadi pagi. Di Kali Ngebrok dan Ndrajak. Ndrajak malah tanamannya e habis. Ngebrok juga,” ujar salah satu warga, Veronika kepada Murianews.com.
Kabar banjir bandang ini juga dikonfirmasi Camat Gunungwungkal, Febes Mulyono. Namun ia menilai banjir bandang itu cuma sebentar dan tidak menimbulkan korban. Pihaknya juga belum mengetahui kerugian atas kejadian ini.
”Iya itu benar. Tapi itu hanya air lewat. Cuma sebentar. Cuma 10 menit sudah reda,” tandas Febes Mulyono dihubungi.
Tetap Waspada...
Meskipun demikian, masyarakat diminta tetap waspada. Pasalnya bencana banjir hingga tanah longsor rawan terjadi saat musim hujan seperti saat ini.
Tingginya kerawanan bencana di Kabupaten Pati membuat Penjabat (Pj) Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko menetapkan siaga bencana sejak awal bulan Desember 2024 lalu.
Masyarakat diminta siaga bencana hingga berakhir musim hujan atau bulan Maret 2025 mendatang. Selain banjir dan tanah longsor, masyarakat juga diminta waspada terhadap bencana angin puting beliung.
Editor: Cholis Anwar
