Meskipun sudah mulai surut, Martinus meminta masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Pasalnya puncak musim hujan diprediksi masih berlangsung pada bulan Februari 2025.
”Tinggal satu rumah yang masih masuk di RT 1. Karena berapa di pinggir persis Sungai Juwana. Yang terdampak masih 18 rumah. Ketinggian air 10 sentimeter di dalam rumah dan sampai 25 sentimeter di jalan,” tandas Kasi Pemerintah Pemdes Doropayung ini.
Murianews, Pati – Banjir di Kabupaten Pati, Jawa Tengah mulai surut, Senin (3/2/2025). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati mencatat kini tinggal Desa Doropayung, Kecamatan Juwana yang masih tergenang banjir.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Pati Martinus Budi Prasetya memaparkan, intensitas hujan yang menurun sejak akhir pekan lalu membuat banjir di wilayahnya surut.
Sebelumnya pada Jumat (31/1/2025) lalu, banjir menggenangi enam desa di Kecamatan Juwana. Yakni, Desa Doropayung, Bumirejo, Kedungpancing, Jepuro, Tluwah dan Desa Kudukeras.
Saat itu banjir menggenangi jalan desa, pekarangan warga hingga seratusan rumah warga. Ketinggian air antara lima hingga 85 sentimeter. Kini, tinggal Desa Doropayung yang masih tergenang air.
”Kalau desa yang tergenang masih di Doropayung. Desa yang lain sudah surut,” ujar Martinus kepada Murianews.com, Senin (3/2/2025).
Martinus mengaku, pihaknya sudah melakukan berbagai langkah untuk membantu korban banjir di Desa Doropayung. Pada Minggu (2/2/2025) kemarin, BPBD mengirimkan paket sembako untuk korban banjir.
”Kemarin kita kirim 18 paket sembako untuk 18 KK (keluarga) di Desa Doropayung yang masih tergenang. Paket sembako berisi beras, gula, minyak goreng, sarden, mie instan, kopi dan teh,” tutur Martinus.
Tingkatkan kewaspadaan...
Meskipun sudah mulai surut, Martinus meminta masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Pasalnya puncak musim hujan diprediksi masih berlangsung pada bulan Februari 2025.
Perangkat Desa Doropayung, Saleh menambahkan setidaknya 18 rumah di wilayahnya masih tergenang banjir. Bahkan, air masih masuk ke dalam satu rumah.
”Tinggal satu rumah yang masih masuk di RT 1. Karena berapa di pinggir persis Sungai Juwana. Yang terdampak masih 18 rumah. Ketinggian air 10 sentimeter di dalam rumah dan sampai 25 sentimeter di jalan,” tandas Kasi Pemerintah Pemdes Doropayung ini.
Editor: Supriyadi