Forum Guru Honorer Pati Cium Data Siluman di Dapodik, Duga Ada Ordal
Umar Hanafi
Kamis, 6 Februari 2025 18:16:00
Murianews, Pati – Forum Guru Honorer Kabupaten Pati mencium adanya dugaan data siluman di data pokok pendidikan (Dapodik). Orang dalam alias Ordal diduga terlibat.
Hal ini terungkap dalam Audiensi dengan Komisi A dan Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pati (DPRD Pati) di Gedung Paripurna DPRD Kabupaten Pati, Kamis (6/2/2025).
Ketua Forum Guru Honorer Kabupaten Pati, Anggita Eki Ayuhapsari mengaku mendapatkan laporan adanya data siluman tersebut. Setidaknya ada hingga 5 data siluman yang tiba-tiba bisa masuk di Dapodik. Padahal Dapodik sudah ditutup sejak Oktober 2022 lalu.
”Ditutup sejak 2022. Ada sekitar 4 atau 5 orang lebih yang masuk. Itu siluman. Data siluman di kecamatan saya ada beberapa. Di kecamatan Gembong, Batangan dan Pati yang siluman,” ujar Anggita kepada Murianews.com usai audiensi.
Dugaan ini muncul lantaran, salah satu nama guru honorer di data siluman tersebut baru lulus sarjana pendidikan. Tapi sudah bisa masuk data Dapodik. Padahal salah satu syarat untuk masuk Dapodik adalah sudah mengabdi dan mengajar selama minimal dua tahun.
”Baru lulus sudah masuk dapodik dan ada yang lama audah bisa masuk dapodik. Saya lama tapi belum bisa masuk dapodik. Minimal dua tahun mengajar di sekolah dan ada SK dari dinas pendidikan yang lama. Saya ngak paham masuknya,” tutur guru honorer ini.
Dirinya menduga adanya campur tangan ordal atau orang dalam. Namun dirinya menilai Ordal tersebut tak duduk di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati.
Bayar Rp 3 Juta...
Anggita juga mengaku sempat ditawari agar bisa masuk Dapodik ini. Ia menyebut harus membayar Rp 3 juta agar bisa masuk Dapodik, mamun dirinya menolak.
”Saya pernah ditawarin untuk memberikan Rp 3 juta agar masuk Dapodik. Tapi saya nego tapi ndak mau dinego. Tapi ada teman saya uang sudah masuk tapi belum masuk Dapodik,” tandas dia.
Sementara itu, Ketua Komisi D Teguh Bandang Waluyo mengaku bakal menindaklanjuti temuan ini. Dirinya menyebut, permasalahan terkait guru honorer ini serius dan perlu dikonfirmasi dinas terkait
”Kami tanyakan ke dalam, siapa yang main? Karena Dapodik sudah ditutup sejak Oktober 2022. Kami akan telusuri langsung siapa yang bermain karena ini sudah tidak benar,” tutur dia.
Ketika ditanya terkait ancaman sanksi, Bandang mengaku belum bisa menjawab. Saat ini dirinya masih berusaha menyelidiki dugaan data siluman ini.
”Sanksi kita belum sampai ke sana. Yang jelas kita tracking minta data dari masyarakat. Setelah itu kami akan laporkan ke pimpinan DPRD Kabupaten Pati,” pungkas dia.
Editor: Budi Santoso



