Mulai dari kerusakan jalan di 21 kecamatan yang belum tertangani maksimal. Ia berharap janji Bupati Pati ini benar-bener dilaksanakan di tengah efisiensi anggaran.
Belum lagi, kenalan remaja yang merebak di Bumi Mina Tani. Tumbuhnya kelompok geng remaja perlu disikapi dengan bijak, sehingga tidak membuat angka kriminalitas di Kabupaten Pati naik.
”Perlu juga keadilan. Bagaimana penegakkan hukum di tingkat lokal. Pemberian bantuan dan sebagainya,” ungkap dia.
Bencana banjir, kekeringan, tanah longsor hingga angin puting beliung juga menjadi ancaman. Menurut Husaini, Bupati Pati mempunyai perangkat agar bencana tersebut dapat ditanggulangi dan mengurangi dampak kerugian.
”Untuk melihat potensi bencana sangat mudah. Tapi bagaimana pengurangan resiko bencana yang perlu dilakukan,” kata dia.
Kebijakan alih fungsi lahan pun perlu dilakukan dengan bijak. Baik alih fungsi lahan dari pertanian ke industri. Dari lahan hujan menjadi lahan pertanian. Dirinya tidak mau, infrastruktur yang dibangun puluhan tahun rusak gegera bencana semalam.
”Jangan sampai memberikan lapangan pekerjaan tapi meningkatkan ancaman kehidupan. Jangan sampai kerja puluhan tahun tapi habis karena bencana semalam,” pungkasnya.
Murianews, Pati – Bupati Pati Sudewo dan Wakil Bupati Pati Risma Ardhi Chandra baru dilantik di Istana Kepresidenan, Kamis (20/2/2025). Pimpinan Kabupaten Pati ini pun sudah ditunggu segudang masalah yang wajib ditangani.
Direktur Institut Hukum dan Kebijakan Publik alias INHAKA, Husaini mengaku segudang permasalahan itu mulai dari sektor ekonomi, perikanan, pertanian, infrastruktur hingga permasalahan lingkungan.
”Tantangannya tentu saja soal memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Pati. Terutama di sektor pertanian dan perikanan. Jadi itu masih sangat penting untuk diperjuangkan,” ujar Husaini kepada Murianews.com.
Menurutnya, kelompok masyarakat miskin di Pati kebanyakan dari kalangan petani, nelayan dan buruh. Maka dari itu, Bupati Pati dan Wakil Bupati Pati perlu memperkuat program untuk meningkatkan kesejahteraan petani, nelayan maupun buruh.
”Bagaimana membantu buruh mendapatkan hak-haknya, petani dipermudah mendapatkan pupuk bersubsidi, harga komoditas pertanian dan perikanan dikendalikan dengan baik agar tak merugikan petani maupun nelayan,” tutur Husaini.
Menurutnya, sebenarnya sudah banyak kebijakan yang sudah pro dengan masyarakat, baik petani maupun nelayan. Seperti asuransi tani dan nelayan hingga pembagian pupuk bersubsidi. Namun, lanjut Husaini, pelaksanaan di lapangan perlu diperbaiki.
”Karena saat ini pelaksanaan di lapangan yang masih ada PR. Perlindungan terhadap petani tapi pelaksanaan di lapangan masih minim. Kebijakan baru tidak perlu. Tapi bagaimana kebijakan yang sudah ada dimaksimalkan. Kemudian akhir tahun dievaluasi,” jelas Husaini.
Husaini juga menyoroti perbaikan infrastruktur yang sudah digembar-gemborkan oleh Bupati Pati Sudewo sebelum dilantik.
kerusakan jalan...
Mulai dari kerusakan jalan di 21 kecamatan yang belum tertangani maksimal. Ia berharap janji Bupati Pati ini benar-bener dilaksanakan di tengah efisiensi anggaran.
INHAKA juga menyoroti carut marut pengisian perangkat desa (perades) yang mendapatkan banyak kritikan dari berbagai kalangan. Mulai dari dugaan jual beli jabatan perades hingga rekrutmen yang menyisakan masalah.
Belum lagi, kenalan remaja yang merebak di Bumi Mina Tani. Tumbuhnya kelompok geng remaja perlu disikapi dengan bijak, sehingga tidak membuat angka kriminalitas di Kabupaten Pati naik.
”Perlu juga keadilan. Bagaimana penegakkan hukum di tingkat lokal. Pemberian bantuan dan sebagainya,” ungkap dia.
Bencana banjir, kekeringan, tanah longsor hingga angin puting beliung juga menjadi ancaman. Menurut Husaini, Bupati Pati mempunyai perangkat agar bencana tersebut dapat ditanggulangi dan mengurangi dampak kerugian.
”Untuk melihat potensi bencana sangat mudah. Tapi bagaimana pengurangan resiko bencana yang perlu dilakukan,” kata dia.
Kebijakan alih fungsi lahan pun perlu dilakukan dengan bijak. Baik alih fungsi lahan dari pertanian ke industri. Dari lahan hujan menjadi lahan pertanian. Dirinya tidak mau, infrastruktur yang dibangun puluhan tahun rusak gegera bencana semalam.
”Jangan sampai memberikan lapangan pekerjaan tapi meningkatkan ancaman kehidupan. Jangan sampai kerja puluhan tahun tapi habis karena bencana semalam,” pungkasnya.
Editor: Cholis Anwar