Diketahui, kasus ini bermula saat korban Damas Adi Prasetyo meregang nyawa usai dikeroyok saat pasar malam. Pemuda berusia 22 tahun itu meninggal meskipun sempat mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Sukolilo.
Selain Damas, seorang pemuda lainnya, Helmi Saputra juga menjadi korban. Pemuda berusia 21 tahun tersebut mengalami luka-luka dan masih menjalani perawatan intensif.
Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, awalnya kedua korban berboncengan di Pasar Malam. Helmi yang mengendarai motor disebut membleyer-bleyer kendaraannya.
Hal ini memicu kemarahan sejumlah orang yang tengah menjaga parkir dan berada di lokasi kejadian. Mereka kemudian mencoba menghadang dan mengeroyok para korban.
Akibatnya, Damas tergeletak di area parkir pasar malam tersebut. Ia mengalami luka tusuk di bagian dada. Sementara rekannya mengalami luka-luka dan nyawanya selamat usai berhasil kabur.
Murianews, Pati – Puluhan warga Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah menggeruduk Polresta Pati, Senin (24/2/2025). Gara-garanya, mereka geram lantaran polisi terkesan tak serius menindaklanjuti kasus pembunuhan warga Sukolilo di Pasar Malam Tradisi Meron, Kamis (12/9/2024) lalu.
Tak hanya itu, massa juga menilai kasus pembunuhan saat gelaran pasar malam di Lapangan Kedungwinong, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati itu mangkrak lebih dari lima bulan.
Berdasarkan pantauan di lapangan, massa aksi berdatangan dengan mengendarai empat truk dan sebuah bus. Mereka berdatangan dengan membawa spanduk yang berisi tuntutan.
Isi spanduk itu di antaranya, ’hukum jangan ditukar dengan uang’, ’jangan nama aparat menjadi keparat’, ’korban butuh keadilan bukan janji kosong’ hingga ’sudah disuap pelaku berapa pak’.
Ketua Forkomas Susilo mengaku pihaknya sudah memdesak Polresta Pati berkali-kali agar mengusut tuntas kasus pembunuhan ini. Namun hingga kini, masyarakat belum puas.
”Kami sudah melalui langkah-langkah. Kami sudah mengikuti audiensi sama Kapolresta dan Kasat pada saat itu Pak Alvan. Mereka berjanji kasus ini mendapatkan atensi khusus. berkali-kali audiensi sama jawabannya,” ujar dia.
Saat ini, baru dua orang yang ditangkap. Padahal, kasus ini merupakan pengeroyokan dan warga meyakini pelaku lebih dari lima orang.
”Sayangnya sampai hari ini tidak ada kelanjutan. Kami mengultimatum bahwa Forkomas dan warga Sukolilo bakal melakukan audiensi. Dan kita buktikan demo kita lakukan. Desember sudah kita kabari. Kami juga kecewa Kasat malah dipindah sebelum kasus tuntas,” tandas dia.
Korban dikeroyok...
Diketahui, kasus ini bermula saat korban Damas Adi Prasetyo meregang nyawa usai dikeroyok saat pasar malam. Pemuda berusia 22 tahun itu meninggal meskipun sempat mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Sukolilo.
Selain Damas, seorang pemuda lainnya, Helmi Saputra juga menjadi korban. Pemuda berusia 21 tahun tersebut mengalami luka-luka dan masih menjalani perawatan intensif.
Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, awalnya kedua korban berboncengan di Pasar Malam. Helmi yang mengendarai motor disebut membleyer-bleyer kendaraannya.
Hal ini memicu kemarahan sejumlah orang yang tengah menjaga parkir dan berada di lokasi kejadian. Mereka kemudian mencoba menghadang dan mengeroyok para korban.
Akibatnya, Damas tergeletak di area parkir pasar malam tersebut. Ia mengalami luka tusuk di bagian dada. Sementara rekannya mengalami luka-luka dan nyawanya selamat usai berhasil kabur.
Editor: Supriyadi