Ada Pengurangan, Semua Honorer RSUD Soewondo Pati Diseleksi Ulang

Murianews, Pati – Upaya pemangkasan tenaga honorer di RSUD Soewondo sudah dimulai sejak Rabu (26/3/2025) dengan mekanisme tes seleksi admninistrasi. Sementara hari ini sudah tahapan tes seleksi kompetensi

Bupati Pati Sudewo mengatakan, sekitar 500 tenaga honorer semuanya akan menjalani tes seleksi ini. mulai dari tahapan administrasi, kompetensi, wawancara, hingga tes kesehatan jasmani dan rohani.

”500 dites semua. Kita fair dan objektif. Sesuai dengan kebutuhan dan kualitas, tidak hanya masuk pulang. Nanti kita lihat disaring berapa. Tes sudah dua kali ini,” jelas kepada Murianews.com, Jumat (28/3/2025).

Sudewo mengatakan, pemangkasan tenaga honorer ini sangat diperlukan untuk melakukan efisiensi anggaran RSUD Soewondo Pati.

Dengan adanya pemangkasan tenaga honorer maka, biaya yang dikeluarkan RSUD Soewondo jauh lebih berkurang. Dengan demikian, hasil efisiensi ini bisa digunakan untuk perbaikan fasilitas rumah sakit.

”Itu suatu keharusan. Tadi saya tengok di RSUD memang ada sesuatu yang janggal. Misal kamar mandi pasien bath up. Masak ada bath up di rumah sakit. Cat sudah kotor. Penempatan AC tidak pas dan jorok. Tak bisa ditangani karena tidak ada uang,” jelas Sudewo.

Bupati Pati Sudewo menilai pemangkasan ini bisa mempercepat pelayanan prima di UPT RSUD RAA Soewondo Pati. Ia menilai jumlah pegawai non ASN di RSUD Soewondo terlalu membengkak.

Saat ini pegawai non ASN RSUD RAA Soewondo berjumlah sekitar 500 pegawai. Ia menilai jumlah tersebut semestinya hanya berkisar 200 pegawai.

Efisiensi...

Langkah itu diambil sebagai bentuk efisiensi terhadap berbagai pengeluaran. Mengingat kondisi keuangan RSUD RAA Soewondo dinilai kurang sehat dan memprihatinkan.

Sudewo mengakui, pegawai non ASN digaji oleh RSUD RAA Soewondo karena sistem BLUD, dan bukan digaji dari APBD. Tetapi hal ini justru membuat keuangan rumah sakit menjadi terbebani. Pendapatan RSUD RAA Soewondo pun berkurang akibat membengkaknya pegawai non ASN.

Editor: Cholis Anwar