Rabu, 19 November 2025

Murianews, PatiBupati pati Sudewo akhirnya blak-blakan soal proses awal masuknya tenaga honorer di RSUD Soewondo hingga jumlahnya mencapai 503 orang.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, proses masuknya ratusan honorer tersebut tidak melalui prosedur yang legal. Bahkan ada indikasi jual beli kursi tenaga honorer yang nilainya cukup besar.

”(Mereka masuk) tidak ada pengumuman, tidak ada seleksi, tiba-tiba masuk, dan indikasi nyogok menyogok. Indikasinya pakai uang,” ungkap Sudewo saat meninjau RSUD Soewondo, Jumat (11/4/2025).

Ia mengungkapkan, berdasarkan laporan yang diterimanya, masuknya tenaga honorer ini diduga membayar kisaran Rp 80 juta hingga Rp 100 juta per orang.

”Katanya pakai Rp 80 juta, Rp 100 juta satu orang kok,” kata Sudewo.

Banyaknya jumlah tenaga honorer di RSUD Soewondo ini, dinilai membuat keuangan rumah sakit tidak sehat. Sehingga perlu adanya langkah pemangkasan honorer agar lebih proporsional.

Kini, pihak RSUD Soewondo pun melakukan seleksi ulang untuk 503 honorer yang bekerja di rumah sakit tersebut. Mereka pun telah mengikuti tes kompetensi dasar (TKD) pada Jumat (28/3/2025) lalu.

Dari jumlah tersebut sebanyak 287 tenaga honorer dinyatakan lolos dan berhak mengikuti tes wawancara agar bisa menjadi karyawan tetap.

Editor: Cholis Anwar 

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler