Sebagai informasi, banjir di Desa Ketitangwetan terjadi sejak Minggu (27/4/2025) kemarin. Banjir ini diakibatkan oleh tanggul sungai di desa tersebut jebol.
Akibatnya seratusan rumah terganang banjir. Saat ini banjir sudah mulai surut. Namun, sejumlah rumah dan jalan desa masih terendam banjir. Hal ini membuat aktifitas warga terganggu.
Murianews, Pati – Gedung dua Sekolah Dasar (SD) Negeri di Desa Ketitangwetan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati tergenang banjir, Senin (28/4/2025). Para siswa SD tersebut pun dipulangkan.
Gedung SD yang tergenang banjir tersebut yakni SDN 01 dan SDN 02 Desa Ketitangwetan. Sekolah yang berada tepat di tengah ini, terendam banjir dengan ketinggian dalam ruangan kelas mencapai 30 centimeter.
Akibat banjir tersebut, siswa hanya datang untuk membersihkan sekolah lalu dipulangkan. Proses belajar mengajar sementara diliburkan, karena air masih menggenangi ruang kelas.
Salah satu guru, Aina Dwi Yunarsih, mengungkapkan, banjir ini disebabkan tanggul jebol. Banjir sudah menjadi langganan, dan setiap tanggul jebol pasti sekolahan terendam.
”Ada tanggul jebol Minggu (27/4/2025) kemarin. Air banjir langsung menggenangi gedung SD. Saat ini ya kami berinisiatif membersihkan gedung. Semoga besok sudah surut dan gedung bisa digunakan,” kata Aina.
Ia berharap kepada pemerintah agar melakukan penanganan banjir dan peninggian sekolah. Sehingga, sekolah di Desa Ketitangwetan tidak terdampak banjir jika tanggul jebol.
Hal senada juga diungkapkan salah satu siswa, Rina Faniyah. Ia berharap sekolahnya bisa ditinggikan agar tidak kebanjiran jika banjir datang. Akibat banjir proses belajar mengajar diliburkan, dan siswa hanya membersihkan sekolah.
”Ini melakukan pembersihan kelas. Semoga ya sekolah ditinggikan agar tak terdampak banjir,” harap Rina Faniyah.
Tanggul jebol...
Sebagai informasi, banjir di Desa Ketitangwetan terjadi sejak Minggu (27/4/2025) kemarin. Banjir ini diakibatkan oleh tanggul sungai di desa tersebut jebol.
Akibatnya seratusan rumah terganang banjir. Saat ini banjir sudah mulai surut. Namun, sejumlah rumah dan jalan desa masih terendam banjir. Hal ini membuat aktifitas warga terganggu.
Editor: Cholis Anwar
