Pedagang nasi ini mengaku saat kejadian sedang melayani pelanggan. Tiba-tiba sekelompok siswa yang diduga dari SMK Tunas Harapan berdatangan dengan naik motor.
”Terus dikejar (oleh siswa SMK lainnya) dengan pakai bambu dan kayu,” ujar Bu De.
Selang beberapa saat, siswa yang diduga dari SMK Tunas Harapan kembali dengan menyalakan mercon. Tawuran pun kembali terjadi. Sejumlah siswa tampak terluka.
”Sama-sama naik motor. Pukul-pukulan. Sampai pada berdarah. Ada yang diboncengkan temannya. Terus digebuki terus. Ada korban. Ndak meninggal,” ungkap Bu De.
Murianews, Pati – Bupati Pati Sudewo mengambil langkah tegas terkait insiden tawuran kelompok pelajar yang diduga melibatkan Siswa SMK negeri 2 Pati dan SMK Tunas Harapan, Jumat (9/5/2025).
Bahkan Sudewo meminta kepada jajaran kepolisian untuk menindak tegas pelaku dalam aksi tawuran tersebut.
”Saya minta kepolisian menindak tegas. Tidak ada toleransi kepada pelaku,” tegas Sudewo sebagaimana dikutip dari Instagram @humaspati.
Kasat Reskrim Polresta Pati, AKP Heri Dwi Utomo mengatakan, aksi tawuran itu terjadi di Jalan pati-Gembong, tepatnya di depan sebuah showroom mobil Mitra Mobilindo yang terletak di Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, kejadian bermula ketika sejumlah remaja yang mengendarai lima unit sepeda motor dengan posisi berboncengan melintas, di jalan tersebut.
”Setibanya di depan showroom mobil, tiba-tiba terjadi pergesekan yang berujung pada tawuran antara kelompok siswa dari dua SMK yang mengakibatkan satu korban luka luka atas nama BA (17), saat ini dirawat di rumah sakit,” ungkap dia.
Sementara dari kesaksian warga yang melihat aksi tawuran itu, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 12.15 WIB. Saat itu salat jumat masih berlangsung.
”Kejadiannya saat salat jumat. Saya bilang gini ke mereka, ’waktu salat jumat kok malah bertengkar’,” ujar salah satu warga Bu De ditemui Murianews.com di lokasi kejadian.
Kesaksian Warga...
Pedagang nasi ini mengaku saat kejadian sedang melayani pelanggan. Tiba-tiba sekelompok siswa yang diduga dari SMK Tunas Harapan berdatangan dengan naik motor.
”Terus dikejar (oleh siswa SMK lainnya) dengan pakai bambu dan kayu,” ujar Bu De.
Selang beberapa saat, siswa yang diduga dari SMK Tunas Harapan kembali dengan menyalakan mercon. Tawuran pun kembali terjadi. Sejumlah siswa tampak terluka.
”Sama-sama naik motor. Pukul-pukulan. Sampai pada berdarah. Ada yang diboncengkan temannya. Terus digebuki terus. Ada korban. Ndak meninggal,” ungkap Bu De.
Editor: Cholis Anwar