Saat ini, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) usai tawuran yang terjadi sekitar pukul 12.15 WIB itu. Sejumlah barang bukti pun telah diamankan.
Beberapa barang bukti itu yakni, sejumlah motor yang diduga milik para siswa, kayu dan bambu yang diduga untuk tawuran tersebut.
”Kasus tawuran masih kami dalami,” ujar Kasat Reskrim Polresta Pati AKP Heri Dwi Utomo.
Ia mengatakan korban hanya mengalami luka dan saat ini dilarikan ke rumah sakit.
”Tidak ada korban meninggal. Hanya ada korban yang mengalami luka-luka. Saat ini, korban dirawat di rumah sakit terdekat,” imbuh Ipda Hafid.
Murianews, Pati – Polresta Pati masih mendalami kasus tawuran yang melibatkan dua kelompok siswa SMK di Pati, Jumat (9/5/2025). Kejadian yang sempat viral ini, diketahui menimbulkan korban luka.
Saat ini, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) usai tawuran yang terjadi sekitar pukul 12.15 WIB itu. Sejumlah barang bukti pun telah diamankan.
Beberapa barang bukti itu yakni, sejumlah motor yang diduga milik para siswa, kayu dan bambu yang diduga untuk tawuran tersebut.
”Kasus tawuran masih kami dalami,” ujar Kasat Reskrim Polresta Pati AKP Heri Dwi Utomo.
Beredar kabar ada korban meninggal dunia atas insiden ini. Namun, Kasi Humas Polresta Pati Ipda Hafid Amin membantah kabar tersebut.
Ia mengatakan korban hanya mengalami luka dan saat ini dilarikan ke rumah sakit.
”Tidak ada korban meninggal. Hanya ada korban yang mengalami luka-luka. Saat ini, korban dirawat di rumah sakit terdekat,” imbuh Ipda Hafid.
Sebelumnya dikabarkan, dua kelompok siswa SMK di Pati tawuran di Jalan Pati-Gembong, tepatnya di Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, tak jauh dari SMKN 2 Pati.
Beradar Video
Berdasarkan sejumlah video yang beredar di grup WhatsApp hingga Facebook, sejumlah siswa SMK terlibat baku hantam di sebuah jalan raya. Beberapa motor tampak tergeletak di tengah jalan.
Sementara beberapa siswa saling memukul dengan kayu hingga bambu. Dalam video itu, sampak seorang siswa terkapar di tengah jalan.
Ia hendak dibopong oleh kawannya, namun tidak kuat. Terdengar juga suara histeris dari warga yang menyaksikan kejadian tersebut.
Menurut kesaksian warga tawuran terjadi sekitar pukul 12.15 WIB. Saat itu salat jumat masih berlangsung.
”Kejadiannya saat saat jumat. Saya bilang gini ke mereka, ’waktu salat jumat kok malah bertengkar’,” ujar salah satu warga Bu De ditemui Murianews.com di lokasi kejadian.
Pedagang nasi ini mengaku saat kejadian sedang melayani pelanggan. Tiba-tiba sekelompok siswa yang diduga dari SMK Tunas Harapan berdatangan dengan naik motor.
”Terus dikejar (oleh siswa SMK lainnya) dengan pakai bambu dan kayu,” ujar Bu De.
Selang beberapa saat, siswa yang diduga dari SMK Tunas Harapan kembali dengan menyalakan mercon. Tawuran pun kembali terjadi.
Editor: Zulkifli Fahmi