Sementara Babinsa Batangan, Serda Gatot W Adi, mengatakan, banjir belum surut karena tanggul belum bisa diperbaiki. Pasalnya, debit air masih tinggi sehingga masih sulit untuk diperbaiki.
Warga juga diimbau untuk tetap waspada, karena banjir kiriman dari atas pegunungan masih tinggi.
”Ini tanggul belum bisa diperbaiki karena debit air masih tinggi. Semoga di daerah atas tidak hujan sehingga debit air bisa berkurang dan tanggul bisa diperbaiki,” harap dia.
Murianews, Pati – Banjir masih mengenangi beberapa wilayah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Sejumlah desa di empat kecamatan masih tergenang hingga Selasa (20/5/2025) siang.
Hal ini berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati. Kecamatan yang terdampak banjir yakni, Kecamatan Tambakromo, Kecamatan Gabus, Kecamatan Winong dan Kecamatan Batangan.
Desa-desa yang terdampak banjir tersebut di antaranya, Desa Gunungpanti (Kecamatan Winong), Desa Sinomwidodo, Desa Angkatan Kidul (Kecamatan Tambakromo), Desa Tanjunganom, Desa Gabus (Kecamatan Gabus) dan Desa Ketitangwetan (Kecamatan Batangan).
”Hujan lebat pada Senin siang hingga malam mengakibatkan beberapa desa terdampak. Akibat intensitas hujan yang tinggi di pegunungan kendeng mengakibatkan banjir di beberapa desa,” ujar Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya, Selasa (20/5/2025).
Tinggi air di sejumlah desa tersebut beragama, mulai 5 sentimen hingga 80 sentimen. Salah satu desa terparah yakni Desa Ketitangwetan. Ketinggian air di antara 40 sentimeter hingga 80 sentimen.
Selain karena faktor hujan lebat, banjir di Desa Ketitangwetan juga lantaran tanggul Sungai Widodaren jebol. Ratusan rumah di desa tersebut pun tergenang air.
Salah satu warga Desa Ketitangwetan, Yudi, menuturkan, ketinggian banjir terus bertambah. Ia menilai hal ini disebabkan karena banjir kiriman dari atas masih tinggi.
”Ketinggian air antara 40 cm sampai 80 centimeter. Ratusan rumah warga terendam,” ungkap Yudi.
Banjir Belum Surut...
Sementara Babinsa Batangan, Serda Gatot W Adi, mengatakan, banjir belum surut karena tanggul belum bisa diperbaiki. Pasalnya, debit air masih tinggi sehingga masih sulit untuk diperbaiki.
Warga juga diimbau untuk tetap waspada, karena banjir kiriman dari atas pegunungan masih tinggi.
”Ini tanggul belum bisa diperbaiki karena debit air masih tinggi. Semoga di daerah atas tidak hujan sehingga debit air bisa berkurang dan tanggul bisa diperbaiki,” harap dia.
Editor: Supriyadi