Saat ditanya soal jenis peluru, Amrudin mengaku tidak tahu secara detail. Pasalnya, saat ini sedang berada di Semarang. Meskipun ada teror, pelayanan di Kantor Desa Langse tetap berjalan. Akan tetapi, tadi pihak kepolisian menutup dengan garis polisi
”Perangkat takut, wong pada enggak tahu. Tapi yang jelas kan itu sudah menakut-nakuti. Tapi saya enggak tahu secara detail seperti apa karena saya sedang ke luar kota,” kata Amrudin mengenai insiden penembakan ini.
Sementara itu, Kapolresta Pati AKBP Jaka Wahyudi menyatakan pihaknya masih mendalami kasus insiden penembakan ini. Pihaknya menduga insiden penembakan ini menggunakan senapan angin, dan bukan dari jenis senjata konvensional umumnya.
”Sudah kita dalami. Sementara masih dalam penyelidikan. Barang buktinya peluru. Sejenis gotri. Tapi tidak senjata api. Kayak senapan angin,” pungkasnya.
Murianews, Pati – Balai Desa Langse, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah mendapatkan teror penembakan. Dalam insiden ini, jendela Kantor Pemdes Langse ditembak di bagian depan.
Kepala Desa Langse, Amrudin saat dikonfirmasi pada Rabu (28/5/2025) membenarkan adanya insiden penembakan tersebut. Pihaknya mengaku sudah melaporkan kejadian ke pihak kepolisian, dan berharap segera ada penanganan.
”Iya ada (bekas tembakan). Terus kami lapor ke Polsek meminta tolong untuk turun ke lokasi Balai Desa,” ujarnya kepada Murianews.com, melalui saluran telepon.
Amrudin mengungkapkan, dalam insiden penembakan ini ada sekitar enam bekas peluru di Kantor Balai Desa Langse. Insiden penembakan tersebut diperkirakan terjadi pada Selasa (27/5/2025) malam WIB atau mungkin Rabu (28/5/2025) dini hari WIB.
”Kejadiannya saya kira malam. Informasinya ada 6 peluru tembakan,” terangnya.
Pihaknya mengetahui adanya bekas tembakan tersebut pada Rabu (28/5/2025) pagi WIB. Amrudin mengaku perangkat desa merasa takut dengan adanya kejadian itu. Mengingat, mereka tidak tahu dan tiba-tiba merasakan telah diteror.
Jenis Peluru...
Saat ditanya soal jenis peluru, Amrudin mengaku tidak tahu secara detail. Pasalnya, saat ini sedang berada di Semarang. Meskipun ada teror, pelayanan di Kantor Desa Langse tetap berjalan. Akan tetapi, tadi pihak kepolisian menutup dengan garis polisi
”Perangkat takut, wong pada enggak tahu. Tapi yang jelas kan itu sudah menakut-nakuti. Tapi saya enggak tahu secara detail seperti apa karena saya sedang ke luar kota,” kata Amrudin mengenai insiden penembakan ini.
Sementara itu, Kapolresta Pati AKBP Jaka Wahyudi menyatakan pihaknya masih mendalami kasus insiden penembakan ini. Pihaknya menduga insiden penembakan ini menggunakan senapan angin, dan bukan dari jenis senjata konvensional umumnya.
”Sudah kita dalami. Sementara masih dalam penyelidikan. Barang buktinya peluru. Sejenis gotri. Tapi tidak senjata api. Kayak senapan angin,” pungkasnya.
Editor: Budi Santoso