Cak Imin mengaku sudah dua kali mengunjungi Madrasah Salafiyah Kajen. Menurutnya, Madrasah Salafiyah mempunyai sejarah yang panjang dan mempunyai banyak alumni yang berperan di berbagai tempat.
”Pesantren ini mempunyai sejarah panjang dan alumninya telah berperan di berbagai tempat dan memiliki mempunyai kiprah di berbagai tempat. Patut dibanggakan. Karena punya sejarah,” ungka Cak Imin dalam acara Reuni Akbar Madrasah Salafiyah Kajen Pati.
Madrasah Salafiyah Kajen Pati sudah puluhan tahun menggembleng santri hingga mempunyai keilmuan yang berkualitas dan akhlak yang baik untuk membangun masyarakat.
Meskipun demikian, Cak Imin, yang juga Ketua Umum DPP PKB itu mengajak Madrasah Salafiyah Kajen Pati dan pondok pesantren lainnya untuk lebih maju dan lebih kompetitif dengan lembaga pendidikan lainnya. Pasalnya, laju teknologi dan peradaban berkembang cepat.
”Pesantren di Indonesia, termasuk salafiyah untuk berbenah. Tantangan sudah berubah, rakyat berubah, teknologi berubah, dunia berubah. Kita evaluasi, kita benahi menuju yang lebih kompetitif,” tegas Cak Imin.
Murianews, Pati – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengunjungi Madrasah Salafiyah Kajen, Kabupaten Pati, Sabtu (5/7/2025).
Cak Imin datang di tengah ribuan alumni Madrasah Salafiyah Kajen bersama sejumlah tokoh. Mulai dari Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Jawa Tengah Yusuf Chudlori, Anggota DPR RI, Wakil Bupati Pati Risma Ardhi Chandra hingga sejumlah kiai.
Cak Imin mengaku sudah dua kali mengunjungi Madrasah Salafiyah Kajen. Menurutnya, Madrasah Salafiyah mempunyai sejarah yang panjang dan mempunyai banyak alumni yang berperan di berbagai tempat.
”Pesantren ini mempunyai sejarah panjang dan alumninya telah berperan di berbagai tempat dan memiliki mempunyai kiprah di berbagai tempat. Patut dibanggakan. Karena punya sejarah,” ungka Cak Imin dalam acara Reuni Akbar Madrasah Salafiyah Kajen Pati.
Madrasah Salafiyah Kajen Pati sudah puluhan tahun menggembleng santri hingga mempunyai keilmuan yang berkualitas dan akhlak yang baik untuk membangun masyarakat.
Meskipun demikian, Cak Imin, yang juga Ketua Umum DPP PKB itu mengajak Madrasah Salafiyah Kajen Pati dan pondok pesantren lainnya untuk lebih maju dan lebih kompetitif dengan lembaga pendidikan lainnya. Pasalnya, laju teknologi dan peradaban berkembang cepat.
”Pesantren di Indonesia, termasuk salafiyah untuk berbenah. Tantangan sudah berubah, rakyat berubah, teknologi berubah, dunia berubah. Kita evaluasi, kita benahi menuju yang lebih kompetitif,” tegas Cak Imin.
Berkualitas...
Sementara itu, Ketua Yayasan Madrasah Salafiyah Kajen Pati KH Ubaidillah Wahab bersyukur dengan kunjungan Cak Imin. Pihaknya berharap Madrasah Salafiyah semakin berkualitas.
”Yang paling nyata itu, secara fisik salafiyah bisa maju. Bila sekitar kesulitan siswa, kami bersyukur bisa semakin bertambah. Bahkan kami dapat ultimatum dari Kemenag Jateng untuk membentuk Salafiyah 2. Ini semua karena ikhtiar yang ada,” ungkap dia.
Menurutnya, tak hanya Cak Imin yang sempat berkunjung. Beberapa menteri di periode sebelumnya juga beberapa kali mengunjungi Madrasah Salafiyah Kajen.
”Sejak dulu beberapa kali menteri datang. Suryadharma Ali, Cak Imin dua kali, banyak sekali. Anehnya partai hijau PPP (diketahui KH Ubaidillah) dan Plt PKB itu adek saya. Saya yakin ada rahasia allah agar menjadi khoirunnas anfaahum linnas. Alhamdulillah masing-masing angkatan luar biasa. Kangen ingin ketemu bahkan sebelum informasi pak menteri rawuh,” pungkasnya.
Editor: Budi Santoso