Abdul Kholik khawatir pembongkaran ini akan menghilangkan mata pencaharian para pedagang di Pasar Yaik Pati. Mereka khawatir, jika para pedagang direlokasi, pengunjung tidak seramai seperti yang sekarang terjadi.
”Sangat khawatir (pembeli sepi). Karena di Pasar Yaik dikenal ikon (warung) kopi pusat Pati. Jadi kalau pindah khawatir tidak bisa seperti ini lagi,” ujar pria yang memiliku usaha warung kopi ini.
Pihaknya berharap Pemkab Pati bisa memikirkan dampak pembongkaran Pasar Yaik tersebut. Sehingga tidak merugikan para pedagang di pasar itu.
”Apakah nasib pedagang selanjutnya setelah Pasar Yaik dibongkar. Mau direlokasi atau dikasih kompensasi atau mau disuruh alih profesi. Itu harus jelas dari pemerintah Kabupaten Pati. Nasib pedagang harus diperhatikan,” tegasnya.
Menurutnya, relokasi para pedagang di Pasar Yaik tak bisa lakukan asal-asalan. Sebab harus diberikan tempat yang layak untuk keberlangsungan mereka berjualan.
”Kalau direlokasi, saya berharap Bapak Bupati Sudewo memberikan tempat yang layak untuk kita selanjutnya berjualan,” sebutnya.
Abdul menyebut ada puluhan pedagang yang menempati Pasar Yaik. Mereka sudah bertahun-tahun menggantungkan nasib sebagai pedagang dari kawasan tersebut.
”Kalau saya jualan di sini kurang lebih 5 tahun. Tapi untuk teman-teman yang lain ada yang 10 tahun. Kurang lebih ada 70an pedagang di Pasar Yaik,” pungkasnya.
Murianews, Pati – Bupati Pati Sudewo berencana membuat bundaran dan taman di area Pasar Yaik pada tahun 2026 mendatang. Sejumlah pedagang di kawasan Pasar Yaik terancam proyek bundaran Bupati Pati tersebut.
Semua kios dan warung kopi di area Pasar Yaik Pati yang terletak di Dukuh Ngembleb, Desa Kutoharjo, Kabupaten Pati itu kabarnya bakal dibongkar total. Tempat tersebut rencananya akan diubah menjadi taman dan bundaran.
Rencananya, di tengah-tengah bundaran bakal dibangun patung Ki Hajar Dewantara yang diharapkan bisa menjadi ikon baru bagi Kabupaten Pati. Disebutkan, bundaran tersebut nantinya akan dibangun seperti Bundaran HI (Hotel Indonesia) di Jakarta.
Namun, rencana ini membuat pedagang do Pasar Yaik Pati cemas. Mereka khawatir mata pencahariannya selama ini hilang. Pasalnya, Pasar Yaik menjadi tumpuan puluhan pedagang untuk menyambung hidup.
Salah satu pedagang di Pasar Yaik, Abdul Kholik menyayangkan ada rencana pembongkaran tersebut. Apalagi, tidak ada pemberitahuan sebelumnya mengenai proyek tersebut.
”Saya mewakili UMKM yang berjualan di Pasar Yaik, saya menyayangkan terkait mau dibongkarnya Pasar Yaik. Karena tidak ada sosialisasi dari Pemerintah Kabupaten Pati ataupun pemberitahuan dari pengurus pasar,” katanya, Senin (7/7/2026).
Pedagang Khawatir...
Abdul Kholik khawatir pembongkaran ini akan menghilangkan mata pencaharian para pedagang di Pasar Yaik Pati. Mereka khawatir, jika para pedagang direlokasi, pengunjung tidak seramai seperti yang sekarang terjadi.
”Sangat khawatir (pembeli sepi). Karena di Pasar Yaik dikenal ikon (warung) kopi pusat Pati. Jadi kalau pindah khawatir tidak bisa seperti ini lagi,” ujar pria yang memiliku usaha warung kopi ini.
Pihaknya berharap Pemkab Pati bisa memikirkan dampak pembongkaran Pasar Yaik tersebut. Sehingga tidak merugikan para pedagang di pasar itu.
”Apakah nasib pedagang selanjutnya setelah Pasar Yaik dibongkar. Mau direlokasi atau dikasih kompensasi atau mau disuruh alih profesi. Itu harus jelas dari pemerintah Kabupaten Pati. Nasib pedagang harus diperhatikan,” tegasnya.
Menurutnya, relokasi para pedagang di Pasar Yaik tak bisa lakukan asal-asalan. Sebab harus diberikan tempat yang layak untuk keberlangsungan mereka berjualan.
”Kalau direlokasi, saya berharap Bapak Bupati Sudewo memberikan tempat yang layak untuk kita selanjutnya berjualan,” sebutnya.
Abdul menyebut ada puluhan pedagang yang menempati Pasar Yaik. Mereka sudah bertahun-tahun menggantungkan nasib sebagai pedagang dari kawasan tersebut.
”Kalau saya jualan di sini kurang lebih 5 tahun. Tapi untuk teman-teman yang lain ada yang 10 tahun. Kurang lebih ada 70an pedagang di Pasar Yaik,” pungkasnya.
Bupati Janjikan Solusi...
Sementara itu, Bupati Pati Sudewo mengaku bakal mencarikan solusi bagi para pedagang Pasar Yaik. Namun dirinya belum menjelaskan secara detail solusi untuk masalah Pasar Yaik tersebut.
”Pembongkaran Pasar Yaik kami bongkar total. Kita rubah menjadi taman edukasi, taman rekreasi untuk satu kesatuan dengan Bundaran dan Alun-alun Kembang Joyo. Pedagang kami cari solusi,” ujar dia, Rabu (2/7/2025) lalu.
Untuk anggarannya, Sudewo mengaku masih menghitung seluruh yang diperlukan. Bupati Pati Sudewo juga belum menjelaskan sumber anggaran pembangunan bundaran ini di kawasan Pasar Yaik Pati itu.
Editor: Budi Santoso