Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Puluhan wali murid dan siswa  menolak regrouping atau penggabungan SDN Tayu Kulon 01 dengan SDN Tayu Kulon 2, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati. Pasalnya SDN 01 dinilai sekolah yang berprestasi. 

Video penolakan penggabungan SD ini tersebar di sejumlah platform media sosial dan aplikasi pesan singkat, WhatsApp, Selasa (15/7/2025). Sejumlah wali murid memasang kertas karton yang berisi penolakan. 

Beberapa siswa juga membentangkan kertas yang berisi penolakan pemindahan SDN Tayu Kulon 01 ke SDN Tayu Kulon 02.

Isi tulisan kertas tersebut di antaranya, ’SDN Tayu Kulon 01 yes. Kami tidak mau dipindah’, ’Jangan biarkan kami tak bersekolah’, ’Dengarkan suara kami, jangan memutusakan pendapat sepihak’ dan ’Regrouping meresahkan wali murid.’

Di video lainnya, sejumlah siswa tampak tak bisa  masuk kelas. Pasalnya, ruang kelas mereka sudah dikunci. Bahkan para guru di SDN Tayu Kulon 01 juga telah dipindah ke sekolah lainnya. Mereka pun tampak kecewa dengan keputusan ini. 

Salah satu wali murid, Hana mengaku sebenarnya tidak menolak regrouping. Ia tidak mempermasalahkan regrouping asalkan SDN Tayu Kulon 01 yang tidak dipindah ke SDN Tayu Kulon 2. Tapi sebalikanya. 

Pasalnya, SDN Tayu Kulon 01 dinilai mempunyai akses yang startegis, lantaran terletak di pinggir Jalan Raya Tayu-Jepara. Selain itu, sekolah tersebut juga berprestasi. 

”Karena SD ini berprestasi dan sudah mendapatkan juara banyak. Sekolah sudah ditutup. Anak-anak terlantar di sini. Duduk di teras. Kursi sudah dibersihkan. Sudah ditutup tidak ada guru KBM juga ndak ada,” ungkap Hana kepada Murianews.com.

Kerap Menang di Kompetisi...

  • 1
  • 2

Komentar

Terpopuler