Para wali murid tak kuat menahan tangis seusai audiensi dengan Plt Kepala Disdikbud Kabupaten Pati Andrik Sulaksono. Mereka tampak menangis saat keluar dari ruangan audiensi.
Salah satu wali murid tersebut adalah, Muslikatun. Emak-emak yang mempunyai anak kelas 2 itu tidak mau pindah lantaran sejumlah alasan.
”Saya memperjuangkan anak-anak tidak mau pindah. Karena perlu untuk adaptasi dengan anak-anak lain. Kedua, sudah nyaman di sini. Prestasi sudah bagus di sini. Kami tidak mau pindah,” kata dia kepada Murianews.com.
Muslikatun dan wali murid lainnya mengaku bakal terus berjuang dan tetap mendatangi SDN Tayu Kulon 01 meskipun sudah di-regrouping dengan SDN Tayu Kulon 02.
Murianews, Pati – Puluhan wali murid SDN Tayu Kulon 01 Pati pecah usai beraudiensi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati.Mereka masih bersikukuh menolak regrouping atau dipindah ke SDN Tayu Kulon 02, Rabu (16/7/2025).
Para wali murid tak kuat menahan tangis seusai audiensi dengan Plt Kepala Disdikbud Kabupaten Pati Andrik Sulaksono. Mereka tampak menangis saat keluar dari ruangan audiensi.
Mereka tampak kecewa lantaran belum mendapatkan titik temu atas kebijakan regrouping ini. Mereka bersikukuh menolak anaknya dipindah sekolah ke SDN Tayu Kulon 02.
Sebelum audiensi itu, para wali murid dan puluhan siswa masih mendatangi sekolah tersebut. Meskipun seluruh guru sudah dimutasi ke sekolah lainnya.
Salah satu wali murid tersebut adalah, Muslikatun. Emak-emak yang mempunyai anak kelas 2 itu tidak mau pindah lantaran sejumlah alasan.
”Saya memperjuangkan anak-anak tidak mau pindah. Karena perlu untuk adaptasi dengan anak-anak lain. Kedua, sudah nyaman di sini. Prestasi sudah bagus di sini. Kami tidak mau pindah,” kata dia kepada Murianews.com.
Muslikatun dan wali murid lainnya mengaku bakal terus berjuang dan tetap mendatangi SDN Tayu Kulon 01 meskipun sudah di-regrouping dengan SDN Tayu Kulon 02.
Sudah Ada Sosialisasi...
Sementara itu, Eks Kepala SDN Tayu Kulon 01, Puji Rootiandyah mengaku sebelumnya sudah ada berbagai sosialisasi dari pihak Korwil Dinas Pendidikan Kabupaten Pati cabang Tayu.
”Kami sudah mendapatkan sosialisasi juga. Tim verifikasi korwil juga sudah ke sini saat itu Pak Sekdin Pak Paryanto didampingi Pak Dikin dan korwil kami. Kami sudah tahu adanya regrouping,” ujar dia yang saat ini menjabat Kepala SDN Tayu Kulon 02.
Pihaknya juga sudah sosialisasi ke wali murid saat pembagian raport beberapa bulan lalu. Bahkan pihaknya mengaku juga mendatangkan kepala desa.
”Kami juga berikan aturannya. Mereka (wali murid) juga menyampaikan keberatannya. Saya sebagai pelaksana kebijakan ya manut nggeh. Monggo sampaikan ke Kades karena yang mendapatkan sosialisasi pertama di kabupaten Pati bukan saya. Tapi korwil, komite dan kepala desa,” tutur dia.
Pihaknya juga mendatangkan komite untuk membicarakan kebijakan dari Bupati Pati Sudewo ini.
”Komite juga saya ajak ke sini. Saya tanyakan soal sosialisasi itu. Waktu itu komite mengaku tak menyampaikan keberatannya dan pertanyaan. Beliau mengaku harus mendengar dari bawah dulu,” ungkap dia.
Hingga akhirnya, Bupati Pati Sudewo menandatangani SK regrouping dan diputuskan SDN Tayu Kulon 01 digabungkan dengan SDN Tayu Kulon 02.
”Nomenklaturnya masuk ke SDN Tayu Kulon 2 karena jumlah siswanya banyak di sana. Terpaut sekitar 30 siswa. Kami sekolah yang sekolahnya nginduk di sana kan tidak bisa mencairkan bos pada tahun ini,” tandas dia.
Editor: Supriyadi