Tak hanya itu Masyarakat Pati Bersatu juga menerima donasi telur dan tomat busuk. Rencananya telur dan tomat busuk akan diserahkan kepada Bupati Pati sebagai simbol penolakan terhadap kenaikan PBB P2.
”(Tomat dan telur busuk) merupakan aksi simbolis. Kita mau melawan kebusukan pemerintah daerah. Kebusukan hatibdalam artian mereka tidak mau nasib rakyatnya,” pungkas dia.
Murianews, Pati – Sejumlah warga yang tergabung dalam Masyarakat Pati Bersatu terus memprotes kenaikan Pajak Bumi Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2). Mereka pun mengibarkan bendera One Piece di sebelah barat laut Alun-alun Pati, Minggu (3/8/2025).
Bendera hitam dengan logo tengkorak bernama Jolly Roger tampak berkibar di tiang yang sama dengan bendera merah putih.
Bendera merah putih dikibarkan di atas sementara bendera One Piece berada dibawahnya.
Korlap Aksi Teguh Istiyanto mengaku tindakan ini bukan guyonan. Ia menjelaskan pengibaran bendera One Piece sebagai simbol protes kepada Pemkab Pati atas kebijakan kenaikan PBB. Kenaikan PBB sebesar 250 persen dianggap memberatkan warga.
”Kita ingin mengungkapkan simbol keprihatinan. Di bulan Agustus seharusnya kita merayakan kemerdekaan RI. Tapi alangkah sedihnya kondisi rakyat sekarang ini masih susah menjalani hidup,” ujar dia.
Pengibaran bendera one Piece ini mewarnai aksi galang donasi demo penolakan kenaikan PBB di Kabupaten Pati. Rencananya, mereka menggelar demo di depan Alun-alun Pati pada 13 Agustus mendatang.
”Ini aksi murni warga. Tidak ada ditunggangi politik. Makanya kita butuh donasi untuk demo tanggal 13 Agustus tersebut,” kata dia.
Aksi penggalangan donasi dimulai sejak 1 Agustus dan rencananya berakhir hingga 12 Agustus. Donasi ini tidak menerima uang. Melainkan dalam bentuk air minum, mie instan, rokok dan bahan makanan lainnya.
Galang donasi...
Tak hanya itu Masyarakat Pati Bersatu juga menerima donasi telur dan tomat busuk. Rencananya telur dan tomat busuk akan diserahkan kepada Bupati Pati sebagai simbol penolakan terhadap kenaikan PBB P2.
”(Tomat dan telur busuk) merupakan aksi simbolis. Kita mau melawan kebusukan pemerintah daerah. Kebusukan hatibdalam artian mereka tidak mau nasib rakyatnya,” pungkas dia.
Editor: Cholis Anwar
