Sebelumnya, Masyarakat Pati Bersatu melakukan penggalangan donasi dimulai sejak 1 Agustus dan rencananya berakhir hingga 12 Agustus. Donasi ini tidak menerima uang. Melainkan dalam bentuk air minum, mie instan, rokok dan bahan makanan lainnya.
Aksi galang donasi untuk demo tanggal 13 Agustus ini sempat ricuh lantaran Satpol PP Kabupaten Pati berusaha membubarkan posko.
Mereka juga menyita donasi warga. Namun akhirnya Satpol PP Kabupaten Pati mengembalikan donasi setelah markas mereka diserbu massa.
Murianews, Pati – Bupati Pati Sudewo mengaku tak antikritik. Dirinya pun tak menpermasalahkan bahkan mempersilahkan demo di depan Kantor Bupati Pati, Rabu (6/8/2025).
Pernyataan ini muncul setelah adanya rencana aksi demonstrasi besar-besar yang dilakukan oleh warga terkait penolakan kenaikan Pajak Bumi Bangunan (PBB) yang akan berlangsung pada 13 Agustus 2025 nanti.
Namun, dirinya meminta massa yang menggelar demo nantinya tertib dan anarkis. Pihaknya tidak mau masyarakat merusak fasilitas umum.
”Kalau soal mengumpulkan dana tidak masalah, silakan. Mau demo silakan. Yang penting tertib dan tak anarkis. Kritikan dan masukan saya dengar,” ujar Sudewo saat ditemui Murianews.com di Hotel Safin Pati, Rabu (6/8/2025).
Meskipun demikian, Sudewo mengaku kebijakan kenaikan Pajak Bumi Bangunan Perkotaan dan Pedesaan (PBB-P2) untuk kebutuhan pembangunan di Bumi Mina Tani.
”Kami ada beban pembayaran PPPK dan honorer tiap tahun kurang lebih Rp 200 miliar dan peningkatan pajak itu hanya kita dapatkan 36 miliar. Yang dapat Rp 36 m dan kita keluarkan Rp 200 M,” tutur Sudewo.
Ia menyebutkan, pendapatan dan pengeluaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati tak seimbang. Di tambah gaji pegawai yang mencapai ratusan miliar.
”Sama sekali tak imbang. Apalagi kondisinya, pas ngeleboke honorer itu indikasinya pakai sogokan. Jadi yang terima oknum pemerintah, yang gaji uangnya rakyat,” tandas dia.
Penggalangan donasi...
Sebelumnya, Masyarakat Pati Bersatu melakukan penggalangan donasi dimulai sejak 1 Agustus dan rencananya berakhir hingga 12 Agustus. Donasi ini tidak menerima uang. Melainkan dalam bentuk air minum, mie instan, rokok dan bahan makanan lainnya.
Aksi galang donasi untuk demo tanggal 13 Agustus ini sempat ricuh lantaran Satpol PP Kabupaten Pati berusaha membubarkan posko.
Mereka juga menyita donasi warga. Namun akhirnya Satpol PP Kabupaten Pati mengembalikan donasi setelah markas mereka diserbu massa.
Editor: Cholis Anwar