Diketahui, aksi premanisme kepada wartawan saat melakukan peliputan rapat Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD berkait isu Pemakzulan Bupati Pati Sudewo.
Saat itu, agenda Pansus, yakni meminta keterangan Dewan Pengawas (Dewas) RSUD RAA Soewondo. Pansus memang tengah melakukan penyelidikan tentang sejumlah kebijakan yang diambil Bupati Pati Sudewo berikut jajaran pejabat di bawahnya di lingkungan RSUD Soewondo.
Di antaranya menyangkut pemutusan hubungan kerja 220 pegawai honorer dan mutasi pegawai. Di tengah rapat Pansus, Ketua Dewas RSUD Soewondo, Torang Manurung meninggalkan ruangan.
Sontak sejumlah wartawan yang sedang meliput rapat mencoba melakukan wawancara kepada Torang Manurung tentang alasan meninggalkan forum rapat Pansus yang belum selesai.
Sekaligus menggali informasi lain untuk menanggapi materi pembahasan Pansus Hak Angket DPRD Pati kali ini.
Namun, saat hendak keluar dari gedung DPRD, tepatnya di depan pintu lobi, sejumlah wartawan yang menyampaikan izin hendak wawancara kepada Manurung justru ditarik secara keras oleh oknum pengiringnya. Hal ini membuat seorang wartawan sampai tersungkur ke lantai.
Murianews, Pati – Praktik kekerasan terhadap wartawan diduga terjadi di Gedung DPRD Kabupaten Pati pada Kamis (4/9/2025).
Insiden ini terjadi saat sejumlah jurnalis mencoba mewawancarai Ketua Dewan Pengawas (Dewas) RSUD RAA Soewondo, Torang Manurung, yang meninggalkan paksa (Walk Out) rapat Panitia Khusus (Pansus) Pemakzulan Bupati Pati Sudewo.
Ketua Pansus Pemakzulan Bupati Pati, Teguh Bandang Waluyo, mengecam keras insiden tersebut. Ia menyesalkan adanya kekerasan di Gedung DPRD, yang seharusnya menjadi "rumah rakyat."
”Ketua pansus dan anggota pansus menyesalkan kekerasan di Kantor DPRD Pati. DPRD Pati itu rumah rakyat. Tidak boleh ada kekerasan di sana,” ujar Bandang.
Menurut Bandang, pelaku bukan berasal dari unsur kepolisian, TNI, atau Sekretariat Dewan (Sekwan).
”Saya yakin itu bukan sekwan, bukan dari TNI/Polri. “Videonya sudah menyebar, saya yakin pihak keamanan harus melangkah,” ujar Bandang.
Atas kejadian ini, Bandang mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Ia khawatir jika dibiarkan, insiden ini dapat mengganggu kondusivitas Pati.
"Jangan dibiarkan. Kalau ini dibiarkan, Pati yang sudah baik yang sudah adem nanti timbul percik yang tidak baik. Saya yakin Kapolresta menindaklanjuti kasus ini," tegasnya.
Aksi Premanisme...
Diketahui, aksi premanisme kepada wartawan saat melakukan peliputan rapat Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD berkait isu Pemakzulan Bupati Pati Sudewo.
Saat itu, agenda Pansus, yakni meminta keterangan Dewan Pengawas (Dewas) RSUD RAA Soewondo. Pansus memang tengah melakukan penyelidikan tentang sejumlah kebijakan yang diambil Bupati Pati Sudewo berikut jajaran pejabat di bawahnya di lingkungan RSUD Soewondo.
Di antaranya menyangkut pemutusan hubungan kerja 220 pegawai honorer dan mutasi pegawai. Di tengah rapat Pansus, Ketua Dewas RSUD Soewondo, Torang Manurung meninggalkan ruangan.
Sontak sejumlah wartawan yang sedang meliput rapat mencoba melakukan wawancara kepada Torang Manurung tentang alasan meninggalkan forum rapat Pansus yang belum selesai.
Sekaligus menggali informasi lain untuk menanggapi materi pembahasan Pansus Hak Angket DPRD Pati kali ini.
Namun, saat hendak keluar dari gedung DPRD, tepatnya di depan pintu lobi, sejumlah wartawan yang menyampaikan izin hendak wawancara kepada Manurung justru ditarik secara keras oleh oknum pengiringnya. Hal ini membuat seorang wartawan sampai tersungkur ke lantai.
Editor: Supriyadi