Rabu, 19 November 2025

Di wilayah pesisir Pati, khususnya di empat kecamatan, yakni Batangan, Juwana, Wedarijaksa dan Trangkil, lahan biasanya dipakai ganda untuk produksi garam dan ikan. Hal ini membuat proses penggaraman semakin bergantung pada kondisi cuaca.

“Memang perkiraan dari BMKG kan untuk tahun ini kan tahun kemarau basah, kemarin aja atau hari apa itu masih hujan juga kan, masih hujan teruslah, sedangkan di Pati kan tahu sendiri untuk produksi garam itu masih tergantung dari cuaca,” terangnya.

Kondisi ini, membuat pelaku usaha garam di Pati harus lebih bersabar. Musim produksi garam yang biasanya berlangsung dari Mei hingga Oktober kini menyusut menjadi Juli hingga Oktober.

”Untuk garam memang tidak ada target pasti, berbeda dengan retribusi TPI. Produksi sepenuhnya mengikuti kondisi alam. Karena itu, kami tidak bisa memastikan jumlah yang akan dicapai tahun ini,” tandas dia.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Terpopuler