Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Bupati Pati Sudewo disidang panitia khusus (Pansus) hak angket selama kurang lebih tiga jam, Kamis (2/10/2025). Sudewo dicecar berbagai pertanyaan soal berbagai kebijakannya yang dinilai menimbulkan kontroversi.

Anggota Pansus Pemakzulan bergantian mempertanyakan kebijakan Sudewp. Mulai dari kenaikan pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak makanan dan minuman untuk UMKM, mutasi ASN.

Kemudian, pemecatan honorer RSUD RAA Soewondo Pati, pelantikan Direktur RSUD RAA Soewondo Rini Susilowati hingga pengangkatan Dewan Pengawas (Dewas) RSUD RAA Soewondo.

Ketua Pansus Hak Angket DPRD Kabupaten Pati, Teguh Bandang Waluyo mengatakan sidang kali ini untuk meminta klarifikasi Bupati Pati Sudewo terkait berbagai kebijakannya yang dinilai kontroversial hingga menimbulkan demo pada 13 Agustus 2025 lalu.

”Dari jam 10 sampai jam 1 lebih, kita menerima keterangan Pak Bupati. Semua kita catat sebagai bagian dari catatan pansus, sama seperti keterangan pihak-pihak sebelumnya,” ujarnya usai sidang.

Meski begitu, ia menegaskan pihaknya belum bisa menyampaikan kesimpulan. Pasalnya, agenda ini masih berjalan dan dibahas di rapat internal pansus.

”Kami tidak dalam posisi menilai memuaskan atau tidak. Kesimpulan akan kita bahas di rapat internal pansus. Jika nanti dirasa masih perlu, bupati bisa dipanggil kembali,” jelasnya.

Keterangan Dicocokan... 

Bandang juga menegaskan seluruh keterangan dari saksi maupun bupati akan dicocokkan kembali.

”Masyarakat maupun media bisa menilai sendiri bagaimana pendalaman ini. Kita akan cross-check semua keterangan,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Pati Sudewo menyatakan kehadirannya untuk memberikan klarifikasi sekaligus menghormati proses pansus.

Menurutnya, apa yang dilakukan DPRD Pati merupakan bagian dari kontrol yang baik terhadap pemerintah daerah.

”Apa yang diniatkan pansus itu adalah baik, untuk introspeksi kepada saya, untuk perbaikan ke depan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, semua kebijakan yang diambilnya selama ini adalah demi kepentingan masyarakat Pati.

Terbuka... 

Insya Allah apa yang saya lakukan adalah yang terbaik untuk rakyat Kabupaten Pati. Mohon doa dan dukungan supaya pembangunan berjalan lancar dan semakin maju,” ucapnya.

Sudewo juga menanggapi keberadaan pendukung yang ikut mengawal jalannya pemeriksaan. Ia menyebut hal itu sebagai bentuk simpati masyarakat.

”Itu karena rasa simpatik kepada kami. Mereka ingin melihat dan menyaksikan secara langsung,” jelasnya.

Terkait keterbukaan, bupati menegaskan pemerintahannya selalu membuka ruang audiensi.

”Kami terbuka untuk siapa pun. Sudah ada audiensi dengan peternak ayam petelur, petani tembakau, dan lainnya. Semua bisa terbuka,” paparnya.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Terpopuler