Geng yang hendak tawuran tersebut yakni, GEEM asal Desa Prawoto dan Geng SPISAKO dari Desa Sukolilo. Awalnya tawuran direncanakan berlangsung di sekitar area makam Desa Sukolilo.
Kapolsek Sukolilo, AKP Sahlan, mengungkapkan bahwa informasi pertama diterima sekitar pukul 22.00 WIB dari warga Desa Wegil yang mencurigai gerombolan remaja mengendarai sepeda motor tanpa tujuan jelas.
”Kami langsung menerjunkan personel SPKT dan fungsi lainnya ke lokasi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar AKP Sahlan, Kamis (16/10/2025).
Tiga remaja berhasil diamankan di depan SMP Negeri 2 Sukolilo saat petugas tiba di lokasi. Mereka merupakan bagian dari kelompok yang hendak bergabung dengan rekan-rekannya untuk tawuran.
Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui para pelajar ini berasal dari Desa Prawoto dan tergabung dalam kelompok Geng GEEM. Setelah melakukan penyelidikan lanjutan, Polsek Sukolilo berhasil mengamankan total 12 remaja yang diduga terlibat dalam rencana tawuran.
Murianews, Pati – Polsek Sukolilo, Polresta Pati berhasil menggagalkan tawuran dua kelompok geng remaja, Rabu (15/10/2025) malam. Sebanyak 13 pelajar diamankan dan diminta meminta maaf kepada orang tua.
Geng yang hendak tawuran tersebut yakni, GEEM asal Desa Prawoto dan Geng SPISAKO dari Desa Sukolilo. Awalnya tawuran direncanakan berlangsung di sekitar area makam Desa Sukolilo.
Beruntungnya tawuran remaja tersebut berhasil dicegah setelah pihak kepolisian menerima laporan dari warga.
Kapolsek Sukolilo, AKP Sahlan, mengungkapkan bahwa informasi pertama diterima sekitar pukul 22.00 WIB dari warga Desa Wegil yang mencurigai gerombolan remaja mengendarai sepeda motor tanpa tujuan jelas.
”Kami langsung menerjunkan personel SPKT dan fungsi lainnya ke lokasi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar AKP Sahlan, Kamis (16/10/2025).
Tiga remaja berhasil diamankan di depan SMP Negeri 2 Sukolilo saat petugas tiba di lokasi. Mereka merupakan bagian dari kelompok yang hendak bergabung dengan rekan-rekannya untuk tawuran.
”Mereka kami amankan terlebih dahulu untuk dikembangkan,” jelas Kapolsek.
Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui para pelajar ini berasal dari Desa Prawoto dan tergabung dalam kelompok Geng GEEM. Setelah melakukan penyelidikan lanjutan, Polsek Sukolilo berhasil mengamankan total 12 remaja yang diduga terlibat dalam rencana tawuran.
Pelajar...
”Mereka rata-rata masih duduk di bangku SMP dan MA. Ini yang sangat kami sayangkan, usia yang seharusnya digunakan untuk belajar malah terseret masalah geng,” kata AKP Sahlan.
Kapolsek Sukolilo menegaskan bahwa pihaknya mengambil langkah cepat untuk mencegah bentrokan yang bisa membahayakan jiwa para remaja dan masyarakat sekitar.
”Tindakan kami bukan hanya represif, tapi juga preventif. Kami ingin menyelamatkan masa depan mereka agar tidak terjerumus lebih jauh,” tuturnya.
Dalam upaya penanganan, Polsek Sukolilo memilih langkah pembinaan terhadap para pelajar tersebut. Usai mengamankan para remaja tersebut, para orang tua diundang agar ikut memantau putranya.
Para remaja tersebut juga diminta untuk meminta maaf sambil jongkok di hadapan orang tua.
”Kami sudah sepakat bersama pihak keluarga dan sekolah bahwa anak-anak ini akan menjalani pembinaan, termasuk wajib absen setiap Senin dan Kamis di Polsek sebagai bentuk pengawasan,” ungkap AKP Sahlan.
AKP Sahlan juga memberikan imbauan keras kepada seluruh orang tua dan pihak sekolah agar lebih mengawasi pergaulan anak-anak.
”Fenomena genk remaja ini harus menjadi peringatan bersama. Jangan dibiarkan anak-anak berkeliaran malam hari tanpa tujuan. Peran keluarga dan guru sangat penting,” tegasnya.
Editor: Supriyadi