Kamis, 20 November 2025

Meski demikian, Yuni mengatakan jika temuan data TPT dari Disnaker Kabupaten Pati tetap disodorkan kepada BPS untuk dijadikan pertimbangan dalam menentukan TPT menurut metode mereka. Hanya saja terkadang pihaknya terkendala dari koordinasi dengan pemerintah desa (pemdes).

”Kalau TPT kita ada basic data dari desa real kita bisa menghitung sendiri karena desa tahu warganya yang bekerja, yang menganggur, cuma masalahnya tidak semua desa memberikan data seperti itu. Mungkin ada imbauan data di desa diperbaiki, disetorkan ke kami sehingga ada data real per desa tanpa ada data dari tim pencari kerja,” kata Yuni.

Penurunan TPT ini diklaim karena faktor pembukaan lowongan pekerjaan besar-besaran di berbagai perusahaan, tingkat minat kerja di luar negeri yang tinggi, dan follow up program pendampingan dan pelatihan. Ketiga hal itu menjadi faktor terserapnya tenaga kerja di Kabupaten Pati.

”Penurunan di tahun 2024 ada 4,25 persen, tahun ini 3,78 persen, menurun tapi gak signifikan. Faktornya ada pabrik, tingkat ke luar negeri tinggi, kita ada program pelatihan pendampingan, serta penempatan, sehingga investasi yang masuk di Pati akhirnya menyerap tenaga kerja,” tandas dia.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Terpopuler