Kamis, 20 November 2025

Setelah menimba ilmu di berbagai pesantren di Jawa hingga Madura, KH Hasbullah kembali ke tanah kelahiran dan mendirikan surau, madrasah, pondok pesantren, serta Masjid Sabilal Huda yang menjadi pusat pendidikan Islam bagi masyarakat.

Nyai Hj Dra Nafisah Sahal (Santri Pemberdaya Perempuan), lahir di Jombang pada 8 Februari 1946, Nyai Nafisah adalah putri dari pasangan KH Abdul Fatah Hasyim dan Nyai Hj Musyarofah Bisri.

Beliau dikenal sebagai perempuan pesantren yang melampaui zamannya dengan menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sebagai pendiri Pesantren Putri Al Badi’iyyah Kajen, Nyai Nafisah mendedikasikan hidupnya bagi pendidikan dan pemberdayaan perempuan.

Terakhir Drs H Achmad (Santri Birokrat), putra kelahiran Desa Sirahan, Kecamatan Cluwak, Pati (17 Agustus 1935 – 23 Mei 2023), merupakan santri intelektual yang berhasil menapaki karir panjang di birokrasi tanpa meninggalkan nilai-nilai kesantrian.

Selepas lulus Fakultas Ekonomi UGM, ia turut mendirikan Fakultas Ekonomi di Purwokerto (kini Universitas Jenderal Soedirman).

Dalam karier pemerintahannya, beliau pernah menjabat sebagai Bupati Magelang selama dua periode, berkiprah di pemerintahan pusat dan provinsi, hingga menjabat Wakil Gubernur Jawa Tengah.

Beliau juga menjabat sebagai Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah selama dua periode berturut-turut.

Ketua PCNU Pati, KH Yusuf Hasyim menjelaskan, penganugerahan tokoh santri merupakan tradisi tahunan PCNU Pati sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan pengabdian mereka.

”Kabupaten Pati menyimpan banyak tokoh santri yang layak dan patut dihargai serta diteladani perjuangannya. Tidak hanya pejuang lokal, tetapi juga nasional. Itu membuktikan jika santri berperan besar dalam perjuangan bangsa sejak penjajahan hingga saat ini,” tandas Kiai Yusuf.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Terpopuler