Sementara itu, Bupati Pati Sudewo menyambut positif pelaksanaan Kopdes Fest #1. Ia menegaskan kegiatan ini merupakan langkah awal penguatan Koperasi Merah Putih sebagai model penggerak ekonomi desa.
”Ini adalah festival Koperasi Merah Putih pertama di Indonesia. Tujuannya untuk menyemangati seluruh koperasi desa agar terus eksis dan berkembang,” terangnya.
Menurutnya, pemerintah daerah akan terus memberikan dukungan melalui pelatihan, pendampingan, dan membuka ruang kolaborasi antara koperasi dengan BUMN, BUMD, serta perusahaan lokal.
”Koperasi Merah Putih ini berbasis gotong royong, dijalankan oleh warga desa sendiri. Dengan berkembangnya koperasi, kesejahteraan masyarakat desa tentu akan meningkat. Dari desa, untuk Indonesia,” paparnya.
Murianews, Pati – Kabupaten Pati menjadi daerah pertama menyelenggarakan Koperasi Desa atau Kopdes Fest tahun ini. Dari kegiatan ini, penyelenggara berambisi mengangkat potensi desa.
Kopdes Fest #1 Tahun 2025 yang digelar paguyuban Kopdes Merah Putih Kabupaten Pati ini untuk memperkenalkan potensi desa-desa di Pati kepada masyarakat luas, termasuk kepada Presiden Republik Indonesia, Sabtu (1/11/2025).
Kegiatan di Halaman Eks Bakorwil Jateng di Pati ini menampilkan sejumlah pameran dan pertunjukan. Mulai dari pameran potensi desa, pasar kuliner rakyat, serta kreasi seni budaya.
Koordinator Kopdes Fest #1 2025, Gigih Sumarsono, menjelaskan festival ini menjadi momentum bagi Pati untuk menunjukkan keunggulan dan kekayaan sumber daya yang dimiliki.
”Kopdes Festival yang pertama ini kami gelar untuk menunjukkan kepada khalayak, terutama pada Bapak Presiden, bahwa Pati ini berbeda. Kami punya potensi luar biasa, ada laut, gunung, wisata religi, dan garam. Semua itu merupakan kekuatan besar yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian desa,” katanya.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi wadah kolaborasi antara Kopdes Merah Putih dengan berbagai pihak, termasuk dunia akademik. Salah satu bentuk kolaborasi tersebut adalah peluncuran aplikasi Ngoceh Go dan Barter Go yang dikembangkan bersama Universitas Muria Kudus (UMK).
”Aplikasi ini membantu dalam pemetaan potensi desa. Setelah dipetakan, desa bisa lebih mudah bekerja sama. Misalnya, desa penghasil tertentu bisa memasok kebutuhan desa lain. Jadi, terjadi pertukaran dan kolaborasi antardesa,” tambahnya.
Penguatan Koperasi Merah Putih...
Sementara itu, Bupati Pati Sudewo menyambut positif pelaksanaan Kopdes Fest #1. Ia menegaskan kegiatan ini merupakan langkah awal penguatan Koperasi Merah Putih sebagai model penggerak ekonomi desa.
”Ini adalah festival Koperasi Merah Putih pertama di Indonesia. Tujuannya untuk menyemangati seluruh koperasi desa agar terus eksis dan berkembang,” terangnya.
Menurutnya, pemerintah daerah akan terus memberikan dukungan melalui pelatihan, pendampingan, dan membuka ruang kolaborasi antara koperasi dengan BUMN, BUMD, serta perusahaan lokal.
”Koperasi Merah Putih ini berbasis gotong royong, dijalankan oleh warga desa sendiri. Dengan berkembangnya koperasi, kesejahteraan masyarakat desa tentu akan meningkat. Dari desa, untuk Indonesia,” paparnya.
Editor: Zulkifli Fahmi