AMPB Pastikan Tak Kendor, Gerakan Tolak Bupati Sudewo Tidak Surut!
Umar Hanafi
Selasa, 11 November 2025 15:21:00
Murianews, Pati – Pemakzulan Bupati Pati Sudewo yang gagal dilakukan dan ditangkapnya sejumlah aktivis AMPB dipastikan tidak membuat Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) mengendor.
Sebaliknya, gerakan masyarakat ini semakin termotivasi untuk memperkuat barisan dan konsolidasi masyarakat basis.
Salah satu koordinator AMPB Harno mengatakan hal tersebut Selasa (11/11/2025).
”(Gagalnya pemakzulan merupakan) pengkhianatan partai politik yang memiliki wakil di DPRD Pati. Namun, semua itu menjadimotivasi bagi AMPB untuk terus memperkuat barisan da nkonsolidasi masyarakat basis,” tambahnya.
Menurutnya, gerakan warga Pati tersebut tetap konsisten menolak kepemimpinan Bupati Pati Sudewo. Ia menilai Sudewo bersikap sombong, sewenang-wenang, dan arogan.
”Sikap ini memantik gerakan rakyat secara nasional hingga Nepal tidak akan pernah surut. Maka kami tetap akan terus bergerak melanjutkan perjuangan membela kepentingan rakyat, mengkritisi kebijakan pemerintah yang bermasalah, walaupun aneka tantangan dan ancaman menghadang,” tekannya.
Mereka pun kemudian mewanti-wanti Bupati Sudewo dan memberikan tiga pesan untuk Bupati Pati tersebut.
Tiga pesan...
Pesan yang pertama ialah memastikan AMPB akan terus mengawal kasus dugaan suap pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada periode 2021-2022 saat Sudewo duduk sebagai anggota DPR RI di Komisi V.
”Dua, aneka temuan Pansus Hak Angket DPRD Patiterkait Pemakzulan Bupati akan ditindaklanjuti AMPB melalui kajian akademis dan advokasi baik litigasi maupun non-litigasi,” katanya Selasa (11/11/2025).
Ketiga, sambungnya, AMPB akan melakukan pemantauan atas semua program kerja pemerintah di bawah kepemimpinan Sudewo.
AMPB, lanjut dia, menjadi rumah bersama bagi organisasi masyarakat sipil maupun individuyang sedang memperjuangkan keadilan, hal-hal terkait kepentingan rakyat.
AMPB juga, sambung dia, tidak segan melawan pemerintah yang otoriter melalui anekaragam media termasuk demonstrasi, aksiturun ke jalan, serta gerakan parlemen jalanan.
Editor: Anggara Jiwandhana



