Jumat, 21 November 2025

Murianews, Pati — Tanggul Sungai Widodaren di Desa Ketitangwetan, Kecamatan Batangan, Pati, Jawa Tengah kembali rusak sekitar 25 meter. Padahal, tanggul tersebut baru diperbaiki oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) lima hari lalu.

Kerusakan Tanggul Sungai Widodaren ini diduga terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah setempat dan banjir yang kembali menerjang area tanggul. Kondisi ini membuat warga kembali dilanda kekhawatiran, apalagi musim hujan diperkirakan memasuki puncaknya pada akhir November ini.

Kondisi di lapangan menunjukkan tanggul yang baru selesai dikerjakan tersebut longsor di dua titik berbeda dengan total kerusakan mencapai sekitar dua puluh lima meter. Bagian bawah tanggul tampak tergerus derasnya aliran sungai, sementara struktur tanah yang masih basah membuat tanggul rentan amblas.

”Longsornya tanggul ini akibat diterjang banjir lagi. Tanah di bawah tanggul tergerus terbawa air sehingga tanggul di atasnya ikut longsor. Yang longsor selebar dua meter dan panjangnya sekitar sepuluh meteran. Padahal baru selesai dibangun sekitar lima hari lalu,” ujar Parwi, warga Desa Ketitangwetan.

Warga yang sempat merasa lega dengan perbaikan cepat dari pemerintah. Namun kini kembali waswas. Setiap musim hujan, tanggul-tanggul di wilayah Ketitangwetan hampir selalu mengalami kerusakan serupa.

Situasi terkini... 

”Kami berharap pemerintah melakukan perbaikan permanen, bukan sekadar perbaikan sementara yang mudah rusak ketika debit air meningkat,” kata dia.

Situasi terkini menunjukkan beberapa bagian tanggul terbelah dan tanah longsoran berserakan di pinggir sungai. Warga terus memantau kondisi tanggul menggunakan ponsel mereka dan mendokumentasikan perkembangan kondisi di lapangan.

Diketahui, sejumlah tanggul Sungai Widodaren, Desa Ketitangwetan, Kecamatan Batangan tergolong tanggul kritis. Di antaranya dua titik yang mengalami kerusakan ini.

Editor: Anggara Jiwandhana

Komentar

Terpopuler