Chikungunya Diduga Merebak di Sugiharjo Pati, Warga Waswas
Umar Hanafi
Sabtu, 22 November 2025 11:30:00
Murianews, Pati – Sejumlah warga Desa Sugiharjo, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah diduga terjangkit penyakit chikungunya. Kondisi membuat warga lainnya diliputi waswas.
Indikasi itu muncul karena, beberapa warga mengeluhkan demam tinggi, nyeri sendi, serta ruam pada kulit sejak sebulan terakhir.
Hingga kini, keluhan yang mengindikasikan penyakit chikungunya masih dirasakan warga tersebut. Bahkan sebagian dari mereka tidak bisa berjalan karena nyeri hebat di persendian.
Sutrisno, salah satu tokoh masyarakat Desa Sugiharjo mengatakan, sebagaian besar warga yang diduga terinfeksi chikungunya berada di Dukuh Gilis, yakni di RT 01, RT 02 dan RT 05.
”Kenapa saya asumsikan chikunguya, itu karena ciri-ciri awalnya ada ruam di kulit. Kemudian layu, tidak bisa berjalan, kemudian menunggu dalam beberapa hari, itu dia baru berjalan setelah imunnya oke,” ujar Sutris, Sabtu (22/11/2025).
Ia menyebut, beberapa warga yang mengalami demam itu, sebagian dilarikan ke rumah sakit maupun di fasilitas kesehatan (faskes) pertama. Namun, sebagian besar dirawat di rumah.
Sutris menyebut, kalau ada salah satu keluarga yang terjangkit, biasanya menular ke anggota keluarga lainnya. Jika satu keluarga belum terkena semua, menurutnya masih belum selesai.
Berharap Pemerintah Turun Tangan...
Terkait dengan kondisi tersebut, pihaknya berharap pemerintah turun tangan untuk memberikan solusi, agar wabah chikungunya tidak semakin meluas.
”Ada warga yang nanya, disemprot atau apa. Apa yang jadi penyebab chikungunya itu apa, kalau DB kan jelas difogging atau apa,” ujarnya.
Ia pun berharap Dinkes menurunkan timnya untuk menanggulangi dugaan chikungunya itu. Mereka juga berharap agar ada edukasi terkait pencegahan dari penyakit tersebut.
Supri menyebut, salah satu dari beberapa warga yang diduga terinfeksi chikungunya, ada yang meninggal dunia. Namun, ia tidak bisa memastikan apakah penyebabnya karena chikungunya atau faktor usia.
”Apakah itu yang menyebabkan meninggal, tidak tahu. Tapi gejala awal memang seperti itu, seperti chikungunya,” ucapnya.
Sementara itu, Widya, salah satu warga yang sempat terjangkit chikungunya mengaku, kalau awalnya ia merasa pusing hingga lemas.
”Ya awalnya pusing, linu, sampai lemas beberapa hari. Bahkan sampai mencret juga,” katanya.
Hanya beli obat di apotek...
Meski begitu, ia tak memeriksakan sakit yang dialaminya ke faskes atau rumah sakit. Ia hanya membeli obat di apotek dan melakukan perawatan di rumah.
Adanya wabah chikungunya juga dibenarkan Arif Purwanto, Ketua RT 05, Dukuh Gilis, Desa Sugiharjo. Ia menyebut, untuk di lingkungan RT-nya ada puluhan warga yang diduga terjangkit chikungunya.
”Kalau di RT sini saja ya ada puluhan warga yang kena. Rata-rata orang tua. Kalau anak-anak kok gak ada,” tandas dia.
Editor: Zulkifli Fahmi



