Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Penyakit antraks merebak di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah diklaim aman dari penyakit antraks.

Sebagai informasi, kasus antraks ditemukan di Kabupaten Gunungkidul. Penyebabnya karena warga mengonsumsi daging hewan ternak yang sudah mati karena sakit antraks.

Penyakit antraks disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Penyakit antraks bersifat menular dari hewan ke hewan dan hewan ke manusia.

Penyakit antraks dapat menyerang beberapa hewan ternak. Di antaranya kambing, sapi, kerbau, dan hewan lainnya.

Kepala UPT Puskeswan drh Anton Cahyono menyampaikan, Kota Kretek dirasa aman dari adanya kasus antraks. Hal ini didasarkan pada berbagai pertimbangan.

’’Kabupaten Kudus tidak ada riwayat abstrak sejak puluhan tahun,’’ katanya, Senin (10/7/2023).

Dia menambahkan, sejauh ini di Kabupaten Kudus tidak ada laporan yang mengarah ke suspek antraks.

’’Di Kudus sejauh ini tidak ada temuan kasus antraks,’’ sambungnya.

Alasan lainnya, menurut dia, Kota Kretek tidak berbatasan dengan daerah endemi antraks. Dengan begitu, kecil kemungkinan adanya temuan kasus antraks.

’’Kabupaten Kudus tidak berbatasan dengan daerah endemi antraks. Kami juga tidak melakukan perdagangan lalu lintas dengan daerah endemi antraks,’’ terangnya.

Meski aman, dirinya meminta agar masyarakat tetap waspada. Tidak hanya itu, dirinya meminta agar warga tidak mengonsumsi hewan ternak yang terpapar antraks.

’’Saran kami masyarakat tidak mengonsumsi hewan ternak yang terpapar antraks. Selain itu segera melapor ketika ada temuan hewan mati mendadak,’’ imbuhnya.

 

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Terpopuler