Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Fenomena El Nino atau kemarau ekstrem dimungkinkan menjadi celah bagi oknum nakal untuk memainkan harga beras menjadi lebih mahal. Pemerintah dan pihak terkait diminta memperketat pengawasan.

Dosen ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kudus, Nor Hadi mengatakan, El Nino dapat berdampak pada harga beras. Terutama ketika ada oknum nakal yang memanfaatkan hal ini.

”Fenomena El Nino bisa iya, bisa tidak berdampak pada harga beras. Semua bergantung pada pemerintah untuk mengawasi praktik nakal dari oknum yang memanfaatkan adanya El Nino untuk menjual harga beras menjadi lebih mahal,” katanya, Selasa (18/7/2023).

Menurutnya, bisa saja ada oknum nakal yang memanfaatkan hal ini. Mekanismenya seolah-olah harga beras naik karena disebabkan El Nino atau kekeringan.

”Kekeringan memang bisa saja terjadi. Nah, kemudian ada oknum yang menaikkan harga beras begitu tinggi. Seolah-olah karena El Nino inilah, biasanya oknum-oknum ini pemain besar yang menguasai pasar,” sambungnya.

Ia juga menghawatirkan adanya politik perdagangan. Dalam hal ini oknum pemain pasar dan oknum pemerintah bekerja sama menjalankan praktik nakal.

”Bisa juga oknum pemain besar yang menguasai pasar kemudian bekerja sama dengan oknum dari instansi pemerintah. Hal semacam ini menyengsarakan masyarakat,” terangnya.

Dia melanjutkan, ketika harga mahal, daya beli masyarakat menjadi berkurang. Terlebih, bagi masyarakat menengah ke bawah akan semakin kesulitan ekonomi.

Dirinya meminta pemerintah untuk mengawasi adanya praktik-praktik semacam ini. Sehingga masyarakat tidak dirugikan.

”Saluran distribusi harus terus ada. Di samping itu harus tersedia cadangan beras di berbagai daerah,” imbuhnya.

Editor: Ali Muntoha

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler