Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Kasus kekerasan yang terjadi di pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah jumlahnya nihil. Meski demikian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus terus berupaya mencegah terjadinya kasus kekerasan di pondok pesantren.

Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Kudus Syafi'i mengatakan, kasus kekerasan di pondok pesantren di Kota Kretek nol kasus. Namun, pihaknya tetap waspada dan berharap hal itu tidak terjadi.

Data yang dihimpun Murianews.com per Juni 2023 untuk korban kekerasan anak di kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah, kasus tertinggi berada di wilayah Kabupaten Batang, yakni 49 kasus. Sedangkan untuk terendah ada di Kabupaten Kudus yang nihil kasus.

Sementara untuk data grafik korban kekerasan perempuan, kasus tertinggi ada di wilayah Kabupaten Semarang dengan 41 kasus. Kabupaten Kudus terdapat satu kasus.

”Namun data tersebut tidak dapat dijadikan acuan. Mungkin saja ada yang belum terdata maupun ada yang belum dilaporkan,” katanya, Selasa (14/11/2023).

Syafi'i menambahkan, di Oktober 2023 lalu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng menekankan upaya perlindungan kekerasan di lingkungan Ponpes. Upaya perlindungan kekerasan itu menjadi perhatian pihak Pemkab Kudus lantaran menyangkut persoalan hak asasi manusia (HAM).

”Langkah awal yang kami lakukan yakni koordinasi dengan pihak Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP). Setidaknya ada sekitar 160 Ponpes di Kudus yang sudah tercatat di Kemenag,” ujarnya. 

Dia menjelaskan, FKPP dibentuk oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kudus. Selain FKPP, pihaknya juga melakukan pertemuan dengan pihak Rabithah al-Ma'ahid al-Islamiyyah (RMI) yang merupakan lembaga dari Nahdlatul Ulama (NU). 

”Ketika ada temuan kasus, perlu mengidentifikasi kasus yang muncul,” terang dia.

Selain mengidentifikasi kasus, menurutnya melakukan identifikasi pelaku kekerasan juga diperlukan. Sebab, kekerasan disebabkan banyak faktor. 

”Saat ini kami fokus melakukan perlindungan kekerasan di lingkungan Ponpes. Ke depannya juga akan menyasar ke lembaga pendidikan,” imbuhnya.

Editor: Ali Muntoha

Komentar

Terpopuler