Rabu, 19 November 2025

Murianews, KudusHarga sewa printer di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dikeluhkan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Penyebabnya karena harga atau biaya sewanya terlalu mahal di momen Pemilu 2024.

Padahal, alokasi anggaran untuk sewa printer di tiap-tiap TPS sebesar Rp 500 ribu. Jumlah tersebut sudah termasuk pajak dan servis ketika printer mengalami kerusakan.

Adi Nugroho, anggota KPPS TPS 34 Desa Getassrabi, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus mengatakan, dirinya dan rekan-rekan anggota KPPS lainnya sempat berkeluh kesah lantaran harga sewa printer yang terlalu mahal. Bahkan mencapai Rp 500 ribu per hari.

”Harga sewanya Rp 500 ribu. Mahal banget. Belum lagi nanti kalau ada kerusakan pasti menambah biaya lagi. Termasuk kalau harus mengisi tinta ya harus menambah biaya sendiri,” katanya, Selasa (13/2/2024).

Dirinya sudah mencoba berkeliling mencari printer. Namun, harga sewanya rata-rata memang Rp 500 ribu. Mau tidak mau, pihaknya pun terpaksa menyewa printer tersebut lantaran terdesak kebutuhan.

”Sudah dapat printer merek Epson harga sewa Rp 500 ribu. Bisa digunakan untuk scan juga,” sambungnya.

Hanya saja, ketika ada kerusakan, dia dan rekan anggota yang lain terpaksa iuran swadaya. Namun, dirinya berharap agar printer tersebut lancar selama berlangsungnya pencoblosan.

”Karena saya pernah nyervis printer yang juga ada scannernya itu harganya Rp 1,5 juta. Biaya itu termasuk ganti cartridge,” terangnya.

Sementara itu, salah satu penyewa printer, Surya menjelaskan, biaya sewa printer memang mengalami kenaikan. Hal ini terkait momentum Pemilu 2024.

”Saat ini harganya sampai Rp 500 ribu,” katanya, Selasa (13/2/2024).

Dirinya menyampaikan, beberapa hari sebelum Pemilu harganya sudah berkisar Rp 400 ribu untuk merek Epson. Sedangkan merek Canon Rp 300 ribu.

”Kemarin sudah disewa sepuluh unit. Semurah-murahnya harganya Rp 400 ribu. Karena orang KPPS juga ingin cari harga yang murah,” imbuhnya.

Editor: Supriyadi

Komentar