Sabtu, 22 November 2025

Murianews, Kudus – Komunitas reog di Kudus, Jawa Tengah ikut andil untuk menghibur pengunjung Dandangan Kudus 2024, Kamis (7/3/2024). Mereka tampil di panggung utama di Taman Menara Kudus atau Alun-alun Kulon.

Para pengunjung pun tampak menikmati atraksi kesenian reog tersebut. Mereka turut antusias dan beberapa tampak mengabadikan pentas reog tersebut.

Sebanyak 20 peserta dari Komunitas Reog Kudus tampil bergiliran menampilkan kesenian tradisional asal Ponorogo, Jawa Timur itu.

Sebagaimana diketahui, pentas Reog merupakan kisah fiktif yang menceritakan sebuah sayembara di Kerajaan Kediri. Di mana, Kerajaan tersebut membuat sayembara untuk mencari jodoh bagi sang putri raja, Dewi Songgolangit.

Dalam cerita, Patih Kerajaan Bantarangin, Bujang Ganong mengawal Rajanya, Klono Sewandono menuju Kerajaan Kediri, tempat tinggal putri Dewi Songgolangit. Dalam perjalanan, mereka dikawal prajurit berkuda kembar, yang digambarkan dengan tari jatilan.

Ketua Komunitas Reog Kudus Rizky Kurnia Cahya mengatakan, perjalanan Klono Sewandono itu dengan maksud ingin melamar Dewi Songgolangit.

Namun, dalam perjalanannya, rombongan Klono Sewandono dicegat pasukan Singo Barong dari Kerajaan Lodaya. Terjadilah peperangan antara Kerajaan Bantarangin dan Kerajaan Lodaya.

Di peperangan itu, Raja Klono Sewandono meladeni ganasnya Raja Singo Barong dengan menggunakan pusakanya, cemeti Samandiman.

Dalam peperangan itu, akhirnya dimenangkan Raja Klono Sewandono. Singo barong yang telah dikalahkan, kemudian dibawa sebagai salah satu syarat untuk melamar Dewi Songgolangit.

”Dewi Songgolangit memang meminta syarat dibawakan hewan yang punya kepala dua. Akhirnya dibawakan Singo barong ini yang kebetulan di atas kepala Singo barong ada burung meraknya,” sambungnya.

Rizky mengatakan, untuk mementaskan kisah tersebut kelompoknya harus berlatih hingga tiga kali. Ia berharap, masyarakat dapat mengetahui budaya reog dan cerita di dalamnya. Dia juga meminta pemerintah untuk memperhatikan kelestarian budaya reog di Kota Kretek.

”Kami komunitas reog di Kudus juga ingin diperhatikan oleh pemerintah agar reog juga lebih dikenal,” imbuhnya.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Terpopuler