Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Hilal awal Ramadan 1445 H tak terlihat di Kabupaten Kudus. Tim pemantauan rukyatul hilal yang diterjunkan di Gedung Serbaguna TBS lantai V, tak satu melihat hilal, Minggu (10/3/2024).

Hilal tak terlihat lantaran langit terhalang awan mendung. Diketahui, wilayah Kabupaten Kudus tertutup mendung sejak pagi hari tadi.

Pemantauan itu dilakuak Lembaga Kajian Ilmu Falak, Ma’had Aly TBS Kudus, Jawa Tengah. Ada dua teleskop menghadap ke barat yang disediakan, untuk mengamati hilal.

Tampak, beberapa orang bergantian menyaksikan hilal. Mereka ingin mengetahui posisi hilal. Pengamatan itu sendiri dilakukan dari sejak pukul 16.00 WIB dan dilanjutkan setelah matahari terbenam yakni pukul 17.53 WIB dan selesai pada 17.57 WIB.

”Kami melakukan pengamatan selama empat menit. Posisi hilal tidak terlihat atau (bila dihitung berdasarkan hisab, red) posisinya di bawah setengah derajat atau 0,05 di atas ufuk dengan elongasi hanya 2 derajat,” kata Ketua Lembaga Falakiah Nahdlatul Ulama Cabang Kudus, Azhar Latif Nasiran, Minggu (10/3/2024).

Sementara, menurut kriteria baru MABIMS, hilal baru bisa dinyatakan sebagai bulan baru bila berada di posisi lebih dari 3 derajat dengan elongasi 6 derajat.

Hasil pemantauan Lembaga Kajian Ilmu Falak, Ma’had Aly TBS Kudus, Jawa Tengah di Gedung Serbaguna TBS lantai V itu kemudian diserahkan ke Kemenag RI dan PBNU.

”Hasil dari ruqyatul hilal hari ini kami laporkan ke PBNU. PBNU nanti menyampaikan ke sidang isbat untuk pertimbangan penentuan awal Ramadan,” sambungnya.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar