Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Sejumlah warga di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah memilih untuk tidak mengungsi meski kondisi banjir terus meninggi. Akibatnya, mereka pun harus kesulitan untuk memenuhi kebutuhan logistik, terutama saat sahur dan buka puasa ramadan.  

Hingga saat ini, ketinggian air di gang permukiman warga Desa Jati Watan sudah mencapai pinggang orang dewasa atau sekitar 1 meter.

Alasan warga untuk tetap bertahan di rumah mereka adalah untuk menjaga harta benda yang masih berada di dalam rumah. Mereka khawatir apabila barang-barang miliknya tersebut hilang.

Alasan tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Mukhlis, warga Desa Jati Wetan. Dia mengau belum mempunyai keinginan untuk mengungsi, sekali pun air sudah semakin tinggi.

”Kalau saya tidak mengungsi karena menjaga barang-barang di rumah. Apalagi saya juga punya usaha sewa PlayStation dan ada beberapa televisi,” katanya, Sabtu (16/3/2024).

Selama banjir yang sudah berlangsung beberapa hari ini membuatnya harus bertahan di lantai dua rumahnya. Namun, untuk suplai logistik dirinya masih kewalahan.

”Saat ini yang masih kesulitan itu kebutuhan logistik untuk sahur dan buka puasa,” imbuhnya.

Senada juga dikatakan oleh Zaenab. Dia bersama dengan keluarga urung untuk mengungsi lantaran anak-anaknya tidak berkenan.

”Menjaga barang-barang di rumah. Apalagi ada anak kecil dan lansia, lebih memilih di rumah dulu,” katanya, Sabtu (16/3/2024).

Perihal ketersediaan logistik sejauh ini belum ada bantuan. Pihaknya sahur dan berbuka dengan menu seadanya.

”Belum ada bantuan. Sejauh ini masak seadanya. Kondisinya sedang sulit karena banjir,” ungkapnya.

Kepala Desa Jati Wetan, Agus Susanto mengatakan, saat ini pihaknya belum dapat memenuhi logistik untuk warga yang berada di rumah. Sejauh ini pihaknya hanya memenuhi kebutuhan logistik di area pengungsian.

”Saat ini kami mengkover logistik untuk area pengungsian dulu. Untuk yang di area rumah-rumah warga kami belum mampu,” katanya, Sabtu (16/3/2024).

Dia menjelaskan pihaknya keterbatasan tenaga relawan yang memasak maupun yang mengantar. Terlebih menurutnya saat ini sedang puasa Ramadan.

”Kalau untuk pengungsi kami upayakan sekuat tenaga. Selain itu juga mengandalkan bantuan dari donatur warga,” imbuhnya.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler