Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Posko pengungsian korban banjir di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah bertambah. Saat ini jumlahnya mencapai 25 titik pengungsian.

Sebelumnya, pada 17 Maret 2024 pukul 08.00 WIB jumlah posko pengungsian ada 16 titik. Kemudian pada 17 Maret 2024 pukul 15.00 WIB jumlah posko pengungsian bertambah menjadi 18 titik lokasi.

Lalu, pada 18 Maret 2024 pukul 08.00 WIB terdapat 24 titik posko pengungsian. Terbaru, pada 18 Maret 2024 pukul 15.00 WIB, jumlah posko pengungsian bertambah menjadi 25 titik.

Berdasarkan data yang dihimpun, banjir di Kabupaten Kudus terjadi di 31 desa yang tersebar di lima kecamatan. Total sebanyak 13.586 KK atau 39.272 warga terdampak.

Ada pun total pengungsi yakni, 4.188 jiwa dengan rincian, 2.454 jiwa korban banjir di Kabupaten Kudus dan 1.734 jiwa korban banjir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak.

Dari 25 posko pengungsian itu, kebutuhan makan para pengungsi tersebut dilayani 16 dapur umum yang tersebar di sejumlah titik.

”Jumlah titik pengungsian semakin bertambah karena jumlah warga Kudus atau Demak semakin banyak. Total ada 25 titik pengungsian,” kata Kepala BPBD Kudus, Mundir, Selasa (19/3/2024).

Mundir mengungkapkan penambahan titik pengungsian itu terjadi setelah Pemkab Kudus pada Minggu (17/3/2024) mempersilakan warga Demak untuk mengungsi di Kudus.

”Untuk warga Demak yang mengungsi di Kudus semakin banyak. Awalnya mengungsi di DPRD Kudus. Kemudian dipersilakan ke gedung JHK, Graha Mustika, dan Pasar Saerah,” sambungnya.

Saking banyaknya yang datang, sejumlah pengungsian pun sudah tak lagi menerima tambahan pengungsi. Itu dikarenakan kapasitas posko tersebut sudah tak mampu menambah daya tampungnya. Di antaranya yakni, Gedung JHK dan Gedung Muslimat NU Loram Kulon.

”Kapasitas pengungsian ada yang sudah mulai penuh. Seperti gedung JHK sudah kami tutup untuk pengungsi. Begitu juga dengan Gedung Muslimat NU Loram Kulon yang juga sudah penuh,” terangnya.

Jumlah pengungsi di Gedung JHK diketahui sebanyak 795 orang. Sedangkan, Gedung Muslimat NU Loram Kulon terisi 80 orang. Dua tempat itu seluruhnya menampung korban banjir dari Kabupaten Demak.

”Opsi tambahan posko pengungsian juga masih kami carikan lagi. Kemungkinan untuk Pasar Saerah masih bisa menampung pengungsi lagi,” ujarnya.

Perihal ketersediaan logistik di Kudus diklaim masih cukup untuk memenuhi kebutuhan sahur dan berbuka. Terlebih menurutnya saat ini jumlah dapur umum juga semakin bertambah.

”Ketersediaan logistik untuk makan sahur dan berbuka bagi pengungsi masih cukup karena dapur umum juga sudah ada banyak. Untuk air bersih juga masih tersedia,” imbuhnya.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler