Murianews, Kudus – Banjir Kudus, Jawa Tengah baru sepekan ini melanda lima kecamatan di Kota Kretek. Namun, jumlah korban meninggal akibat bencana tersebut sudah tembus tujuh orang.
Enam korban di antaranya meninggal tenggelam di area banjir. Sementara satu korban lagi meninggal karena tersetrum di area banjir.
Subkoordinator Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus Ahmad Munaji menuturkan, korban terbaru ditemukan, Senin (18/3/2024) kemarin.
”Korbannya seorang kakek, tenggelam di genangan banjir di sekitar Sungai SWD 1, Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, kemarin,” ucapnya Selasa (19/3/2024).
Kakek berumur 70 tahun itu , sebelumnya pamit mengecek kendang bebek miliknya yang terendam banjir sedalam 2 meter.
Namun, hingga petang, korban tak kunjung pulang. Tim SAR pun langsung bergerak melakukan pencarian dan akhirnya korban ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa mengambang di genangan banjir Desa Pasuruhan Lor.
”Korban langsung dievakuasi dan dilakukan pemeriksaan medis. Setelah itu korban langsung diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan,” ungkapnya.
Banjir di Kudus saat ini masih meluas di 30 desa pada lima kecamatan. Yakni di Jekulo, Undaan, Kaliwungu, Jati dan Mejobo.
Banjir di Kudus juga diperparah dengan banjir di wilayah Karanganyar Demak yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kudus.
Jebolnya tanggul sungai Wulan di Dukuh Norowito, Karanganyar Demak membuat akses jalur Pantura Kudus-Demak terputus.
Total pengungsi yang kini harus tinggal di posko pengungsian 4.188 jiwa. Jumlah pengungsi ini termasuk warga Karanganyar Demak yang jumlahnya 1.734 jiwa.
Editor: Supriyadi



