Cara berjalan juga dapat menjadi ukuran kesehatan hewan kurban tersebut. Apakah, jalan dengan pincang atau tidak. Jika pincang, berarti hewan kurban tersebut tidak memenuhi syarat.
”Hal ini untuk mengantisipasi hewan ternak yang terkadang terlihat normal saat berdiri tetapi pincang saat dituntun,” katanya.
Jangan lupa cek hidung, mulut, telinga, dan anus hewan ternak tersebut. Apakah lubang-lubang tersebut dalam kondisi bersih atau tidak.
”Lubang hidung, mulut, dan telinga bisa dilihat bersih atau tidak. Ketika ada gejala mencret dan lubang anusnya kotor tentunya tidak bagus. Kalau ada gangguan pernapasan seperti batuk, pilek, bisa diketahui dari area hidung dan mulut mengeluarkan bau tidak sedap,” sambungnya.
Bau tak sedap di mulut hewan kurban juga bisa dicek di bagian dalamnya. Saat mengecek bagian dalam mulut hewan kurban, cek giginya sudah powel atau belum.
Gigi yang sudah powel menandakan hewan kurban tersebut sudah cukup umur. Ini juga menjadi salah satu syarat hewan kurban.
Murianews, Kudus – Hari Raya Iduladha tinggal menghitung hari lagi. Dalam perayaan ini, umat Islam akan menyembelih hewan kurban untuk dibagikan ke masyarakat.
Hewan kurban yang disembelih, tentunya yang memenuhi syarat sesuai syariat Islam. Salah satunya, hewan kurban harus benar-benar sehat. Hewan ternak yang dapat dikurbankan, yakni unta, sapi atau kerbau, kambing atau domba.
Kepala UPT Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kudus, Jawa Tengah, drh Anton Cahyono memberikan tips memilih hewan kurban yang sehat.
- Keseimbangan saat Berdiri
Menurutnya, kesehatan hewan kurban dapat dilihat dari cara berdirinya. Keseimbangan hewan ternak saat berdiri dapat dilihat sebagai ukuran hewan ternak itu sehat.
”Bisa dilihat dari keseimbangan antara kaki depan dan kaki belakang. Dicek kakinya miring ke salah satu sisi atau tidak,” katanya Anton, Kamis (13/6/2024).
Tidak Pincang...
- Tidak Pincang
Cara berjalan juga dapat menjadi ukuran kesehatan hewan kurban tersebut. Apakah, jalan dengan pincang atau tidak. Jika pincang, berarti hewan kurban tersebut tidak memenuhi syarat.
”Hal ini untuk mengantisipasi hewan ternak yang terkadang terlihat normal saat berdiri tetapi pincang saat dituntun,” katanya.
- Cek Hidung, Mulut, Telinga, dan Anus
Jangan lupa cek hidung, mulut, telinga, dan anus hewan ternak tersebut. Apakah lubang-lubang tersebut dalam kondisi bersih atau tidak.
”Lubang hidung, mulut, dan telinga bisa dilihat bersih atau tidak. Ketika ada gejala mencret dan lubang anusnya kotor tentunya tidak bagus. Kalau ada gangguan pernapasan seperti batuk, pilek, bisa diketahui dari area hidung dan mulut mengeluarkan bau tidak sedap,” sambungnya.
- Cek Gigi dan Mata
Bau tak sedap di mulut hewan kurban juga bisa dicek di bagian dalamnya. Saat mengecek bagian dalam mulut hewan kurban, cek giginya sudah powel atau belum.
Gigi yang sudah powel menandakan hewan kurban tersebut sudah cukup umur. Ini juga menjadi salah satu syarat hewan kurban.
Ear Tag...
”Jangan sampai ada leleran dari mulut dan hidung (juga). Di area mata dicek juga bersih atau tidak, kalau semuanya normal dapat dipastikan kondisi hewan tersebut sehat,” terangnya.
- Cek Ear Tag
Guna memastikan hewan ternak tersebut sehat pihaknya juga memberikan ear tag pada kerbau dan sapi. Artinya hewan tersebut sudah terbebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
”Untuk gejala PMK bisa dilihat dari lubang mulut dan hidung ada leleran atau tidak. Kemudian kalau LSD dari sapi dan kerbau biasanya ditandai dengan tanda seperti cacar,” ujarnya.
Ia mengimbau agar pembeli memperhatikan dengan baik sebelum membeli hewan untuk kurban. Sehingga mendapatkan hewan ternak yang layak untuk kurban.
”Tetap memperhatikan kondisi hewan sebelum membeli. Mulai dari cara berdiri dan melihat kondisi pada kulitnya juga,” imbuhnya.
Editor: Zulkifli Fahmi