Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Wakapolres Kudus, Kompol Satya Adi Nugraha belum dapat menentukan modus dari peneror pejabat Pemkab Kudus. Sebab, hingga kini belum ada laporan dari korban.

Kompol Satya menjelaskan, pihaknya membutuhkan adanya laporan dari korban, Sehingga pihaknya dapat bergerak untuk melakukan penyidikan.

’’Termasuk pasal-pasalnya belum bisa kami sampaikan, karena kami harus pahami motifnya dulu dari laporan korban. Untuk menentukan ini penipuan atau pelanggaran UU ITE harus kami pelajari dulu unsurnya. Kemudian kami pertajam juga di penyidikan,’’ katanya, Rabu (26/6/2024).

Pihaknya pun mengimbau agar pejabat berhati-hati apabila mendaptkan teror tersebut, selain itu juga segera melaporkan kepada pihak berwajib.

’’Kami meminta agar korban yang mengalami teror semacam ini untuk dapat segera melaporkan kepada kami,’’ terangnya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah pejabat Pemkab Kudus diteror oleh nomor tak dikenal. Mereka meminta sumbangan sejumlah uang dengan nada ancaman.

Salah satu PNS Pemkab Kudus berinisial ZA mengaku menjadi korban salah satu korban teror itu. Ia menyebut seperti terhipnotis saat menerima telepon dari terduga pelaku.

Dia bahkan sampai sudah mentrasfer uang ke penelfon tersebut. Namun ia enggan menyebutkan nominalnya.

ZA juga urung menjelaskan rincian kejadiannya dan tidak akan meneruskan kasus ini ke kepolisian. Dia berharap hal ini bisa menjadi pembelajaran bersama.

’’Ditelepon dua kali, yang pertama sudah transfer, lalu yang kedua disadarkan istri, seperti dihipnotis, semoga ini menjadi pembelajaran bersama,’’ katanya Rabu (26/6/2024).

ZA mengatakan, penelepon mengaku dari salah satu Rutan atau Lapas di Jawa Tengah. Mereka kemudian menjelaskan maksud menelpon dan langsung memaksa agar pejabat atau staf yang besangkutan bisa memberikan sumbangan.

Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kudus Putut Winarno mengungkapkan kejadian ini terjadi kurang lebih berlangsung dalam dua pekan ini.

Di mana para kepala dinas hingga staf di bawah naungan dinas-dinas Pemkab Kudus menerima telepon dengan nomor asing.

Dia mengungkapkan, saat ini sudah ada lima orang yang melaporkan teror meminta sumbangan ini. Namun ia menduga jumlahnya lebih dari itu.

’’Karena ada beberapa nama yang tidak laporan ini dibawa, nah kami belum konfirmasi ke yang bersangkutan apakah benar ditelpon dan dimintai sumbangan juga atau tidak,’’ tambahnya.

Atas kejadian ini, pihaknya mengimbau kepada semua ASN apabila mendapat telepon tak jelas seperti ini untuk mengabaikannya saja. Kemudian agar bisa ikut melaporkan ke BKPSDM.

’’Tidak usah dihiraukan, itu sudah pasti orang tidak bertanggungjawab karena memang tidak jelas maksud dan tujuannya. Apalagi meminta dengan sifat yang memaksa dan mengancam,’’ ungkapnya.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler