Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Jawa Tengah menjalin kerjasama dengan tujuh rumah sakit untuk mengatasi stunting. Kerjasama itu berbentuk program Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK) dengan tujuh rumah sakit

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Nuryanto mengatakan, PKMK merupakan program pemberian susu formula kepada anak stunting. Mekanismenya diawali dari skrining di Posyandu maupun Puskesmas. 

”Ketika ada temuan balita atau anak mengalami stunting, maka akan dirujuk ke rumah sakit untuk diberikan program PKMK,” katanya, Kamis (29/8/2024).

Nuryanto menambahkan, ada tujuh rumah sakit yang telah menjalin kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus. Ketujuh rumah sakit itu meliputi RS Nurussyifa, RS Aisyiyah, RS Mardirahayu, RSUD Loekmono Hadi, RS Sarkies, RSI Sunan Kudus, dan RS Kumala Siwi.

”Kerjasama sudah kami lakukan per bulan Mei 2024. Kami memang berkomitmen untuk mengobati stunting. Pada tahun lalu sudah ada dua rumah sakit yang menjadi pilot project,” sambungnya.

Dua rumah sakit itu yakni RS Mardirahayu dan RSUD Loekmono Hadi. Kemudian di tahun ini bertambah lima rumah sakit lagi sehingga total ada tujuh rumah sakit.

”Program ini positif memulihkan balita dan anak yang awalnya stunting menjadi tidak lagi stunting. Efektivitasnya sebanyak 40 persen. Banyak balita maupun anak yang awalnya stunting menjadi tidak lagi stunting,” terangnya.

Pemberian menu PKMK itu berupa susu formula. Ia menyampaikan, anak dan balita dapat sembuh dalam kurun waktu satu hingga dua bulan.

”Biasanya ditandai dengan adanya peningkatan berat badan dan tinggi badan,” ujarnya.

Lebih lanjut, pihaknya juga telah memfasilitasi ibu hamil lewat program Rumah Bintangku. Program Rumah Bintangku ini merupakan program DKK Kudus yang berada di Desa Jati Wetan. 

”Kami memberikan ruang konsultasi juga untuk pencegahan dan pengobatan stunting. Di Rumah Bintangku ini ada dokter spesialis anak, psikolog, ahli wicara, dan ahli gizi,” imbuhnya.

Pihak DKK Kudus juga rutin memberikan edukasi terkait stunting. Selain itu juga rutin berkunjung ke rumah yang terdapat anak stunting.

”Kami juga mengunjungi berbagai rumah yang terdapat anak stunting,” imbuhnya.

Editor: Supriyadi

Komentar

Terpopuler