Ia berharap prestasi ini dapat mendorong siswa untuk terus mengeksplorasi ilmu pengetahuan dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan madrasah.
Muhammad Farrel Ardan, salah satu anggota tim, juga mengungkapkan kebanggaannya. Ia merasa senang bisa berpartisipasi dalam lomba yang memiliki tingkat internasional.
”Kerja sama tim kami sangat kompak, sehingga kami mudah berkolaborasi. Keberhasilan ini juga berkat dukungan semua pihak,” jelasnya.
Farrel menambahkan, lomba ini merupakan pengalaman pertama mereka di tingkat internasional, dan ia berharap untuk terus meraih prestasi di masa mendatang.
”Semoga ke depannya kami bisa terus meraih prestasi,” pungkasnya.
Murianews, Kudus – Tim riset dari MAN 2 Kudus, Jawa Tengah, berhasil meraih penghargaan Silver Medal dalam ajang World Youth Invention and Innovation Award atau WYIIA 2024.
Lomba ini diadakan oleh Lembaga The Indonesian Young Scientists Association (IYSA) bekerja sama dengan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) di Yogyakarta, pada 10-14 Oktober 2024.
Tim MAN 2 Kudus beranggotakan Muhammad Farrel Ardan, Huwayda Syifa Ayesha Utomo, Ayu Cetta, Meizagian Raffangga Dwinanta Hidayat, dan Aqueene Keneisha Noreen, dibimbing oleh Naelatuzurroh.
Mereka mengusung judul penelitian ”Mediclea (Medicated Hard Candy): Functional Anti-Inflammatory and Antifungal Candy From Parijoto and Green Grass Jelly Leaves For Cancer Sores.”
Penelitian ini berfokus pada pembuatan permen obat sebagai alternatif penyembuhan sariawan dengan menggunakan bahan alami, yaitu tanaman parijoto dan cincau hijau.
Lomba tersebut diikuti oleh 549 tim dari 16 negara, termasuk Indonesia, Bangladesh, Korea Selatan, Vietnam, Turki, Iran, Nepal, Meksiko, Hongkong, Yaman, Thailand, Pakistan, Filipina, Malaysia, Bulgaria, dan Argentina.
Kepala MAN 2 Kudus, Ali Musyafak, menyampaikan rasa syukurnya atas prestasi yang diraih oleh siswa-siswinya.
Ia menilai bahwa dedikasi mereka untuk mengembangkan prestasi di bidang riset sangat patut diapresiasi.
”Beberapa waktu lalu, anak-anak mempersembahkan prestasi luar biasa di tingkat nasional. Kali ini, mereka semakin membanggakan karena berhasil memboyong medali di tingkat internasional,” ujarnya melalui keterangan tertulis.
Ali Musyafak menambahkan, pencapaian ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi MAN 2 Kudus, yang dikenal sebagai sekolah berbasis riset dan teknologi.
Ia berharap prestasi ini dapat mendorong siswa untuk terus mengeksplorasi ilmu pengetahuan dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan madrasah.
Muhammad Farrel Ardan, salah satu anggota tim, juga mengungkapkan kebanggaannya. Ia merasa senang bisa berpartisipasi dalam lomba yang memiliki tingkat internasional.
”Kerja sama tim kami sangat kompak, sehingga kami mudah berkolaborasi. Keberhasilan ini juga berkat dukungan semua pihak,” jelasnya.
Farrel menambahkan, lomba ini merupakan pengalaman pertama mereka di tingkat internasional, dan ia berharap untuk terus meraih prestasi di masa mendatang.
”Semoga ke depannya kami bisa terus meraih prestasi,” pungkasnya.
Editor: Cholis Anwar
