Kamis, 20 November 2025

Jawaban yang benar akan membuat mereka melanjutkan permainan, sesuai jumlah langkah yang ditentukan oleh dadu.

”Kami memilih ular tangga karena anak-anak sudah familiar dengan permainannya. Misalnya, kami bertanya tentang fungsi hutan, dan mereka harus menjawab. Jika benar, mereka melangkah maju; jika salah, mereka berhenti sejenak,” ujar Faesal.

Tak hanya bermain, Faesal dan para relawan Komunitas Kresek juga memberikan edukasi tambahan tentang pengolahan sampah dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Mereka bahkan membuka donasi sampah dari masyarakat sebagai bagian dari upaya mendukung kesadaran lingkungan.

”Kami ingin menumbuhkan kecintaan terhadap lingkungan sejak dini melalui kegiatan edukatif ini. Fun game ini sekaligus menjadi sarana belajar yang menyenangkan bagi anak-anak,” ungkap Faesal.

Masyarakat Kudus pun diajak bergabung dan belajar bersama Komunitas Kresek di CFD yang diadakan setiap pekan kedua setiap bulannya, mulai pukul 06.00 hingga 08.30 WIB.

Faesal berharap kegiatan ini dapat mendorong lebih banyak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan, terutama anak-anak sebagai generasi penerus.

”Harapan kami, kegiatan ini dapat meningkatkan kecintaan dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan,” tutupnya.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler