Selain itu, Hamdani juga mengajak masyarakat untuk menghindari tindakan anarkis dalam pemilihan calon pemimpin. Di era sekarang ini, ia melanjutkan, lebih baik beradu gagasan antara satu sama lainnya.
’’Sebaiknya lebih fair kalau menunjukkan kelebihan masing-masing calon. Tidak perlu saling menjelekkan lawan politiknya,’’ ujarnya.
Ia pun menyayangkan adanya aksi lempar botol saat sesi debat kedua pada 13 November 2024 yang terjadi di luar arena debat. Tepatnya di halaman Hotel Griptha Kudus.
’’Tentunya sangat disayangkan apabila sampai saling ejek di antara pendukungnya. Seharusnya hal semacam ini dihindari. Jangan membuat tindakan anarkis,’’ ucapnya.
’’Golput itu sama halnya tidak bertanggungjawab. Sebagai seorang warga negara tentu memiliki kewajiban untuk memilih pemimpin. Saya harap Pilkada berlangsung kondusif tanpa ada black campaign,’’ imbuhnya.
Murianews, Kudus – MUI Kudus mengajak masyarakat Kabupaten Kudus, Jawa Tengah untuk tidak melakukan kampanye hitam mapun kampanye negatif pada Pilkada Kudus 2024 ini.
Ketua MUI Kudus Ahmad Hamdani mengatakan, melakukan kampanye hitam atau black campaign tidak dibenarkan dalam Islam. Itu sama halnya dengan fitnah.
’’Black Campaign tidak diperbolehkan. Hal itu merupakan perbuatan dusta,’’ katanya, Jumat (15/11/2024).
Begitupun dengan kampanye negatif, Ahmad Hamdani juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan itu. Menurutnya, hal yang lebih bijak yakni lebih ke arah memberikan edukasi sesuai fakta di lapangan.
’’Kalau sifatnya menjelekkan paslon itu tidak boleh. Tetapi, kalau sifatnya memberikan informasi ke orang lain misalnya terkait paslon A kok kurang menguasai di bidang ekonomi, itu boleh, asalkan faktanya sesuai. Kalau dilandasi dengan mengarang asal-asalan itu tidak boleh,’’ sambungnya.
Dalam pentas demokrasi nanti, Hamdani mengajak masyarakat untuk melihat dulu kemampuan dari masing-masing pasangan calon saat hendak memilih.
Dengan begitu, saat memilih nanti, masyarakat dapat lebih mantap.
’’Alangkah baiknya masyarakat mengetahui dulu visi misi dari masing-masing calon serta juga mengetahui kemampuan calon pilihannya,’’ tegangnya.
Hindari Anarkis
Selain itu, Hamdani juga mengajak masyarakat untuk menghindari tindakan anarkis dalam pemilihan calon pemimpin. Di era sekarang ini, ia melanjutkan, lebih baik beradu gagasan antara satu sama lainnya.
’’Sebaiknya lebih fair kalau menunjukkan kelebihan masing-masing calon. Tidak perlu saling menjelekkan lawan politiknya,’’ ujarnya.
Ia pun menyayangkan adanya aksi lempar botol saat sesi debat kedua pada 13 November 2024 yang terjadi di luar arena debat. Tepatnya di halaman Hotel Griptha Kudus.
’’Tentunya sangat disayangkan apabila sampai saling ejek di antara pendukungnya. Seharusnya hal semacam ini dihindari. Jangan membuat tindakan anarkis,’’ ucapnya.
Dirinya juga meminta masyarakat menggunakan hak pilihnya di Pilkada Kudus 2024 ini. Menurutnya, golput merupakan keputusan yang tidak baik.
’’Golput itu sama halnya tidak bertanggungjawab. Sebagai seorang warga negara tentu memiliki kewajiban untuk memilih pemimpin. Saya harap Pilkada berlangsung kondusif tanpa ada black campaign,’’ imbuhnya.
Editor: Zulkifli Fahmi