Sasar Pelajar, Guru di Kudus Diajak Berperan Aktif Perangi Narkoba
Vega Ma'arijil Ula
Selasa, 19 November 2024 18:29:00
Murianews, Kudus – Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kudus, Jawa Tengah, Adi Sadhono menilai para guru memiliki peranan vital untuk menangani persoalan narkoba. Terlebih saat ini narkoba juga menyasar generasi muda dan pelajar.
Hal ini disampaikan Adi Sadhono saat membuka acara seminar Anti Narkoba dan Tes Urin Narkoba di Pendapa Kabupaten Kudus pada Selasa (19/11/2024).
Forum acara itu mengundang 75 peserta seminar. Meliputi kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, guru bimbingan konseling jenjang SMP se-Kabupaten Kudus.
Ia menjelaskan, narkoba memberikan ancaman terhadap bangsa. Menurutnya, narkoba tidak hanya sekadar permasalahan kesehatan. Melainkan juga mengancam generasi bangsa.
”Untuk menghadapi ancaman narkoba peran kepala sekolah dan guru begitu vital. Karena guru merupakan panutan bagi siswa. Sehingga guru harus menjadi pelopor,” katanya, Selasa (19/11/2024).
Sebagai seorang pendidik, menurutnya guru tidak hanya berkewajiban mentransfer ilmu. Akan tetapi juga harus bisa memberikan nilai-nilai kebaikan bagi para siswa tentang bahaya narkoba sejak dini.
”Harus waspada terhadap bahaya narkoba. Beberapa waktu lalu juga ada kabar narkoba yang disamarkan menjadi permen. Modus semacam ini menghawatirkan,” sambungnya.
Berkaca dari hal itu, menurut dia siswa perlu diberi edukasi. Selain penyuluhan soal narkoba pihaknya menyebut materi pelajaran kurikulum tambahan atau ekstrakurikuler tentang narkoba perlu diberikan.
”Sehingga bisa membantu siswa mendapatkan edukasi tentang bahaya narkoba. Tugas kita saat ini menyiapkan SDM untuk Indonesia Emas di tahun 2045 mendatang,” terangnya.
Menurutnya, kemajuan bangsa sangat bergantung dengan kemajuan anak didik. Oleh sebab itu, menjaga generasi sehat sangat diperlukan.
”Sangat diperlukan untuk menjaga generasi sehat intelektual dan berkarakter untuk menciptakan Indonesia yang kuat dengan generasi muda yang hebat,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Muhammad Fitriyanto menyampaikan birokrasi yang bersih harus bebas narkoba.
”Seminar ini bertujuan untuk mengedukasi dan memberikan informasi pencegahan penyalahgunaan narkoba. Kami ingin memberikan pemahaman bahaya narkoba demi terwujudnya birokrasi yang bersih,” katanya).
Ia menambahkan, para guru harus ikut mengkampanyekan bahaya yang ditimbulkan dari narkoba. Ia menyampaikan saat ini masih banyak kasus penyalahgunaan narkoba. Bahkan sampai ke daerah terpencil.
”Narkoba sudah menyasar generasi muda. Faktornya karena ada tawaran dan keinginan untuk mencoba. Setelah mencoba biasanya ada perubahan psikis dan cenderung labil,” sambungnya.
Editor: Supriyadi



