Lagi Merebak, 493 Warga Kudus Terkena Penyakit Gondongan
Vega Ma'arijil Ula
Sabtu, 23 November 2024 18:22:00
Murianews, Kudus – Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Jawa Tengah, Nuryanto membeberkan kasus gondongan cukup banyak, terhitung per November 2024.
”Kasus gondongan di Kudus mencapai 493 kasus per November 2024. Jumlah kasus itu ditemukan di puskesmas dan rumah sakit,” katanya, Sabtu (23/11/2024).
Ia menjelaskan, penyakit gondongan itu disebabkan karena infeksi menular yang disebabkan oleh virus yang menyerang kelenjar parotis, yakni kelenjar yang memproduksi air liur. Sehingga memicu pembengkakan.
”Penyakit gondongan itu radang pada kelenjar parotis. Dapat diketahui dengan adanya pembesaran, biasanya terletak di atas tenggorokan ada pembengkakan,” sambungnya.
Beragam ciri penyakit gondongan yakni meliputi mulut kering, pipi bengkak, sakit kepala, dan rasa nyeri saat mengunyah dan menelan makanan. Selain itu juga mudah lelah, demam mencapai 39 derajat celcius, hilang nafsu makan, dan nyeri sendi.
”Penularannya melalui kontak langsung. Biasanya bisa sembuh dalam kurun waktu empat hingga enam hari,” terangnya.
Ia melanjutkan, ada berbagai cara penularan yang dilakukan. Penularannya melalui percikan lendir saat penderita batuk dan bersin. Kemudian cara penularan juga bisa karena bersentuhan dengan penderita gondongan. Berbagi alat makan dan minum dengan penderita.
”Untuk pencegahannya dapat dilakukan dengan rutin mencuci tangan, tidak berbagi dengan peralatan makan dan minum dengan penderita,” ujarnya.
Pengobatan gondongan...
Lebih lanjut, untuk siswa yang terpapar gondongan dapat melakukan isolasi diri. Sehingga pembelajaran dapat dilakukan dengan metode jarak jauh.
”Gunakan masker dan jaga jarak. Selain itu jangan lupa untuk makan-makanan bergizi dan olahraga cukup,” terangnya.
Ia menyarankan masyarakat yang mengalami penyakit gondongan untuk tidak panik. Melainkan untuk membawa ke fasilitas kesehatan.
”Segera dibawa ke fasilitas kesehatan agar mendapatkan penanganan,” imbuhnya.
Editor: Dani Agus



