Rabu, 19 November 2025

Pada level empat ini hanya ada 31 peserta yang lolos, termasuk dirinya. Namun, menuju lima besar dirinya belum beruntung.

”Pada tahun 2023 saya gagal masuk lima besar. Kemudian pada 2024 saya memulai lagi dari seleksi level 1 hingga empat dan berhasil lolos lima besar hingga akhirnya menyabet Duta Teknologi 2024,” terangnya.

Gelar Duta Teknologi 2024 akan disandangnya selama setahun ke depan hingga 2025 mendatang. Saat seleksi di 2024 itu ia mengangkat inovasi tentang pembelajaran Dimas Rajin yang merupakan akronim dari Diferensiasi Matematika Asik Relevan Aktif Jalin Kolaboratif Inovatif.

”Duta Teknologi ini bertujuan untuk menginspirasi teman guru untuk berinovasi memanfaatkan teknologi untuk memajukan pendidikan,” ujarnya.

Diferensiasi yakni memperlakukan anak sesuai dengan kemampuannya. Kemudian mengkonsep Matematika menjadi pelajaran yang mengasyikkan.

”Relevan yakni mendekatkan Matematika dengan kehidupan anak. Dalam hal ini saling berkolaborasi dengan temannya. Teman yang pandai mengajari yang belum bisa,” ungkapnya.

Jalin Kolaboratif yakni membuat kelompok. Dalam hal ini anak yang pandai mengajari yang belum paham. Sedangkan Inovatif yakni membuat game menggunakan aplikasi untuk kegiatan pembelajaran.

”Kami menggunakan aplikasi Quizizz, Kahoot, World Wall, dan Multimedia Pembelajaran Interaktif atau MPI. Aplikasi ini semacam media pembelajaran yang dikemas dengan menyenangkan tentang pembelajaran Matematika,” jelasnya.

Lebih lanjut, dirinya merasa senang dengan penghargaan Duta Teknologi 2024 yang diembannya. Ia berharap ke depannya dapat menginspirasi para guru.

”Perasaan kami senang bisa jadi Duta Teknologi 2024. Ada tanggungjawab yang harus diemban karena ke depannya Duta Teknologi ini menjadi inspirasi bagi guru di Jateng,” imbuhnya.

Editor: Budi Santoso

Komentar